Salin Artikel

Pemprov DKI Akan Panggil Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh akibat Ulah Tetangga

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memanggil Ami (53), warga di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, yang rumahnya nyaris roboh diduga akibat ulah tetangganya.

Kepala Dinas (Kadis) Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta Heru Hermawanto mengatakan, Ami akan dipanggil pada Senin (13/2/2023) untuk mengetahui dan mencari solusi masalah yang dialami.

"Kami akan panggil Senin. Nanti kami akan periksa semua," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (10/2/2023).

Heru mengatakan, saat ini sedang ada upaya mediasi antara Ami dan tetangga soal rumah yang nyaris roboh.

Pertemuan keduanya itu difasilitasi oleh kelurahan di Tebet, Jakarta Selatan.

"Hari ini kan lagi dibahas antarsesama warga yang difasilitasi oleh kelurahan. Betul, sedang mediasi. Kalau itu biarkan mediasi. Di kami berkaitan dengan aspek teknisnya," kata Heru.

Insiden hampir robohnya rumah milik Ami ini bermula dari beberapa tetangga Ami yang ingin memanfaatkan lahan kosong di belakang rumahnya.

"Dulunya lahan itu hutan, kemudian diuruk dan sempat dijadikan tempat parkir," kata Ami kepada awak media di kediamannya, Selasa (7/2/2023).

Selain tempat parkir, lahan seluas 1.000 meter tersebut tadinya ingin dijadikan tempat bermain futsal.

Namun, pemilik lahan yang bernama Abdurrahman akhirnya mengambil alih semua urusan.

Abdurrahman kemudian menimbun lahan itu dengan berbagai macam benda gelondongan yang disinyalir menjadi penyebab utama kerusakan rumah.

"Dia taruh kayu gelondongan. Setelah itu ditaruh lagi tanah, batu, dan benda besar lainnya. Karena bentuknya besar, akhirnya berisik banget di rumah saya waktu itu," ujar Ami.

"Alhasil, rumah saya lama-lama retak jadinya. Soalnya pemilik lahan asal menaruh benda-benda gelondongan. Dia bahkan enggak bikin fondasi dulu sebelum menaruh benda tersebut," imbuh dia.

Ami sampai harus mengeluarkan uang Rp 14,8 juta dari kocek pribadi untuk memperbaiki tembok-tembok yang retak.

Ami kini hanya berharap ada keadilan dalam kasus ini.

Apalagi kualitas tembok rumahnya semakin menurun dari waktu ke waktu. Ia khawatir tembok rumahnya roboh dan menjadi bencana di kemudian hari.

Terlebih ada perbedaan tinggi lebih dari satu meter antara rumah Ami dan lahan Abdurrahman yang tepat berada di belakang rumahnya.

Sementara itu, Kepala Sektor Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Kecamatan Tebet Rudy Mulyadi mengatakan, Abdurrahman telah membangun fondasi sebelum mengeruk lahan miliknya.

"Kami sudah melakukan pengamatan. Hasilnya ada fondasi di lahan tersebut. Fondasinya juga bisa dilihat dengan mudah dari samping," ujar Rudy.

"Jadi asumsi bahwa tidak ada fondasi dan akan membahayakan bangunan, itu tidak seperti yang disebutkan," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/10/14594981/pemprov-dki-akan-panggil-warga-tebet-yang-rumahnya-nyaris-roboh-akibat

Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke