Salin Artikel

Kenakan Atribut Ojol, Seorang Pria Curi Kaca Spion Mobil di Kebon Jeruk

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pencurian kaca spion mobil terjadi di Jalan Jeruk Bali, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam, tampak pria yang memakai atribut ojek online (ojol) menghampiri sebuah mobil di dalam gang.

Dengan mengendarai sepeda motor berwarna putih, pria itu kemudian berhenti tepat di depan mobil. Pelaku lantas celingak-celinguk untuk memastikan aksinya tak ketahuan oleh warga.

Dalam hitungan detik, pelaku yang berpenampilan seperti pengemudi ojol itu langsung mencuri sepasang kaca spion mobil milik korban. Dia memasukkan barang curiannya ke dalam tas berwarna merah.

Berdasarkan video yang diunggah, dinarasikan bahwa aksi pencurian terjadi pada Selasa (14/2/2023) siang.

"Pelaku yang menyamar menggunakan jaket ojek online tampak beraksi di saat suasana sepi. Pelaku berhasil membawa kabur sepasang spion milik warga yang terparkir," tulis admin akun Instagram @jakartabarat24jam dikutip Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Anggi Fauzi Hasibuan mengatakan polisi belum mendalami kejadian itu.

Namun, polisi bakal menindaklanjuti pencurian kaca spion milik warga di Kebon Jeruk.

"Nanti coba saya tanya dengan tim opsnal, dan akan kami tindak lanjuti," kata Anggi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/15/10011131/kenakan-atribut-ojol-seorang-pria-curi-kaca-spion-mobil-di-kebon-jeruk

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke