JAKARTA, KOMPAS.com - Pehobi sepatu roda bernama Aldo (19) mengatakan, ada keseruan tersendiri ketika bermain sepatu roda di momen car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB).
Pria yang berdomisili di Kota Bekasi ini menuturkan, ia bisa dengan bebas memamerkan kemampuannya melalui berbagai macam atraksi sepatu roda.
"Biasanya ada beberapa teman, saya termasuk, suka unjuk penampilan. Kayak lompatin cone pembatas, terus pembatas busway, itu biasanya kita begitu," terang dia di Jalan Sudirman-Thamrin, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).
Aldo melanjutkan, atraksi ini semata-mata dilakukan untuk bersenang-senang dan bukan sesuatu yang dijadwalkan untuk menarik perhatian.
Namun, keisengan ini kerap berujung pada respons positif dari orang-orang yang menonton Aldo dan para temannya yang melakukan atraksi.
"Sejauh ini respons positif sih. Ada aja yang tertarik dan jadi pingin belajar sepatu roda. Kadang suka ada yang nanyain kumpul di mana, main jam berapa," kata Aldo.
Aldo menuturkan bahwa ia juga bermain sepatu roda di tempat lain, seperti Gelora Bung Karno (GBK), Velodrome Rawamangun, dan area kampusnya.
Namun, kawasan Sudirman-Thamrin menjadi titik favoritnya. Sebab, ada jalur yang cukup menantang adrenalin para penghobi sepatu roda seperti Aldo.
"Ada satu jalanan yang bikin saya dan teman-teman komunitas tertarik. Nama tempatnya flyover Semanggi," ungkap dia.
Di jalur menurun itu, Aldo dan teman-temannya sering melakukan trik bernama downhill.
Dalam trik ini, para pemain sepatu roda akan melintasi sebuah turunan dalam kecepatan yang lebih tinggi daripada biasanya.
"Itu jalanannya seru karena turunan, jadi lebih menantang," imbuh dia.
Sudah bermain sepatu roda sejak kecil
Aldo mengatakan bahwa ia sudah bermain sepatu roda sejak Kelas 2 SD, tepatnya pada 2012.
Dahulu, di tempat tinggalnya sempat ramai sepatu roda. Menurutnya, olahraga ini tampak menarik.
Walhasil, ia pun mulai bermain sepatu roda bersama teman-temannya.
"Akhirnya saya lebih milih sepatu roda daripada jenis olahraga lainnya karena dari sepatu roda saya bisa temuin bakat saya," Aldo berujar.
Sekitar 2016, Aldo mulai mengenal komunitas sepatu roda. Sebab, mereka hadir di dekat rumahnya.
Pembina komunitas sepatu roda itu adalah orang dari sebuah komunitas di Jakarta.
Pada saat itu, Aldo kerap diajak bermain sepatu roda di CFD. Jadi, ia mulai kenal dengan komunitas sepatu roda lainnya di Ibu Kota.
"Dulu pertama kali main sepatu roda di CFD Sudirman-Thamrin sekitar 2016. Diajak ke sana sama pembina buat kenalan sama teman-teman pehobi sepatu roda lainnya," tutur Aldo.
Saat ini, Aldo bergabung di beberapa komunitas. Salah satunya sering bermain di GBK setiap Rabu sore hingga pukul 22.00 WIB.
Sempat kagok main di CFD
Aldo tidak menampik bahwa ia sempat merasa kagok saat pertama kali bermain sepatu roda di CFD.
Sebab, dahulu ia belum terlalu terbiasa bermain di jalanan ramai. Aldo juga belum terlalu handal bergerak pakai sepatu roda.
"Dulu juga belum terlalu lancar untuk belok dan lain-lain. Saya sempat dilatih untuk cara belok yang benar, ngelewatin orang-orang di keramaian gimana," ucap dia.
"Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang, karena sering berlatih juga di waktu senggang, main sepatu roda di CFD enggak pernah enggak sengaja nabrak orang. Aman-aman aja karena selalu bisa ngehindar," imbuh Aldo.
Menurut Aldo, ada berbagai macam hal positif yang didapat dari bermain sepatu roda di CFD.
Selain memamerkan kemampuan, juga berbagi ilmu dan berlatih bersama pemain sepatu roda lainnya.
Kemudian adalah bertemu dengan orang-orang baru, sehingga terjalin sebuah relasi yang baru. Biasanya, mereka akhirnya masuk ke komunitas yang sama.
"Nilai positif lain dari main sepatu roda di CFD itu soal kompetisi. Soalnya di sepatu roda enggak cuma main aja, tapi juga saling berbagi informasi, salah satunya soal kompetisi kalau lagi kumpul di CFD," ungkapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/20/05233031/kisah-pehobi-sepatu-roda-unjuk-gigi-saat-car-free-day-pacu-adrenalin