Satgas tersebut diaktifkan kembali dalam rangka mendukung program Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang ingin memberantas pengaturan skor atau match fixing.
"Pertama, saya tentu merasa senang akan dibentuk lagi," ujar Hendro selaku mantan Ketua Satgas Antimafia Bola saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Namun, Hendro enggan berkomentar banyak soal rencana pengaktifan kembali satuan tugas tersebut.
Hendro juga tak menjawab pertanyaan wartawan berkait apakah dirinya bakal ditugaskan kembali memimpin tim khusus tersebut.
"Banyak perwira tinggi Polri yang masih muda dan memiliki kompetensi yang mumpuni," kata Hendro.
Untuk diketahui, Hendro merupakan pemimpin Satgas Antimafia Bola yang dibentuk pada 2018. Kala itu, Hendro menjabat sebagai Kepala Biro Provost Polri.
Satgas Antimafia Bola dibentuk berdasarkan Surat Perintah Kapolri Nomor 3678 Tanggal 12 Desember 2018.
Satgas ini memiliki tugas mengawasi jalannya pertandingan liga sepak bola di Indonesia dan mencegah praktik pengaturan skor atau match fixing.
Masa tugas Satgas Antimafia Bola berakhir pada Agustus 2020, setelah beberapa kali diperpanjang oleh pimpinan Polri.
Listyo Sigit sebelumnya menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan Satgas Antimafia Bola guna mengawal kebijakan Ketua PSSI Erick Thohir.
"Kami telah mempersiapkan Satgas Antimafia Bola untuk mengawal kebijakan ini," kata Kapolri dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Kapolri berharap dukungan Kepolisian dalam upaya pembentukan Satgas Mafia Bola berdampak pada sepak bola yang adil dalam rangka mendapatkan atlet-atlet berprestasi.
Hal ini, kata Listyo Sigit, perlu dilakukan untuk mempersiapkan atlet-atlet yang tangguh menghadapi kejuaraan di tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Menurut Kapolri, Satgas Antimafia Bola akan mengawal penyelenggaraan sepak bola nasional dari liga 1 hingga liga 3.
"Seluruh event sepak bola yang bersih, yang baik, dan tentunya menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," kata Kapolri.
Sementara itu, Erick Thohir menyatakan bakal memberantas mafia bola di Tanah Air yang telah merusak citra sepak bola di Indonesia.
“Sudah waktunya kami, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola! Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu,” ujar Erick.
Erick yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menilai, mafia bola yang mengatur skor tidak hanya terjadi di pertandingan liga Indonesia.
Kelompok ini juga pernah melakukan kejahatan di tim nasional Indonesia yang notabene membawa nama baik negara.
Oleh sebab itu, PSSI bersama Federation Internationale de Football Association (FIFA) atau induk organisasi resmi sepak bola di dunia membuat hukuman berat.
Erick menyebutkan, pemain, wasit, pelatih, pemilik klub yang terlibat pengaturan skor akan dihukum tidak bisa terlibat di lingkungan sepak bola seumur hidup.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/20/15575461/kapolri-aktifkan-lagi-satgas-antimafia-bola-eks-kasatgas-saya-tentu