Salin Artikel

Rumah Diduga Tempat Jagal Anjing Ilegal Digerebek, Anggota Komisi D: 1 Kandang Bisa 5 Anjing

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Panji Virgianto ikut serta dalam penggerebekan rumah yang diduga menjual daging anjing ilegal di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (24/2/2023).

Untuk diketahui, penggerebekan tempat itu diinisiasi oleh Animal Defender Indonesia.

Ia mengatakan, hasil penggerebekan, kandang anjing di sana tak layak dihuni. Satu kandang kecil bisa diisi lima anjing.

"Banyak sekali anjing-anjingnya, baik yang dilepas atau dikandangkan. Saya (merasa) prihatin kandangnya juga enggak layak, satu kandang bisa sampai lima anjing," ucap Panji melalui sambungan telepon, Jumat.

Sebagai informasi, hasil penggerebekan, terdapat 56 anjing hidup di tempat tersebut. Sebanyak 46 anjing di antaranya berada di kandang dan 10 anjing lainnya di luar kandang.

Panji menyebut, selain menemukan kandang anjing yang tak layak huni itu, ditemukan pula tungku yang menyala di tempat tersebut.

Kepada Panji, pemilik tempat yang diduga menjual daging anjing ilegal itu mengaku tungku itu digunakan untuk memasak makanan anjing.

Namun, Panji tak begitu saja memercayai ucapan pemilik tempat tersebut.

"Yang bersangkutan (penjual) mengaku pembakaran itu untuk makanan anjingnya. ini ada yang aneh. Kalau memang untuk bakar makanan anjing, baunya beda," urai dia.

"Saya kan muslim, tapi saya mencium bau anyir hewan anjing di tumpukan pembakaran itu," lanjut dia.

Ketua Animal Defender Indonesia Doni Herdaru Tona sebelumnya berujar, penggerebekan bermula saat ada warga yang membuat laporan bahwa ada lokasi yang menjual daging anjing di Kapuk.

Animal Defender Indonesia lalu berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, dan DPRD DKI Jakarta.

"Kami dapat informasi dari masyarakat tentang adanya rumah jagal anjing di sekitaran Kapuk," tutur Doni melalui sambungan telepon, Jumat.

Doni melanjutkan, saat menggerebek bersama sejumlah instansi itu pada Jumat pagi ini, pihaknya menemukan 56 anjing yang masih hidup di lokasi tersebut.

Selain itu, terdapat tungku yang menyala ketika penggerebekan berlangsung.

"Kami menemukan tungku yang lagi nyala. Saya duga abis buat menghilangkan bulu anjing yang dijagal itu," ucap Doni.

Usai menggerebek tempat tersebut, Doni mengangkut anjing-anjing yang masih hidup ke tempat penampungan.

Animal Hope Shelter lantas turut mendatangi lokasi yang diduga menjual daging anjing ilegal itu, sebelum proses pengangkutan.

Doni mengungkapkan, Animal Hope Shelter bertugas menjaga lokasi tersebut, sementara Animal Defender Indonesia mendampingi proses pengangkutan anjing tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/24/16350401/rumah-diduga-tempat-jagal-anjing-ilegal-digerebek-anggota-komisi-d-1

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke