Salin Artikel

Pelat Nomor Jeep Rubicon Mario Berubah di Polsek Pesanggrahan, Polisi: Diganti dari Palsu ke Asli

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil Jeep Rubicon yang dikendarai Mario Dandy Satriyo (20), pelaku penganiayaan remaja berinisial D (17), disebut sempat menghilang dari Polsek Pesanggrahan.

Rubicon tersebut diklaim sempat lenyap sesaat setelah Mario diperiksa aparat usai penganiayaan terhadap D, Senin (20/2/2023) malam.

Namun, keesokan harinya, Rubicon tersebut tampak terparkir kembali di halaman Polsek Pesanggrahan. Hanya terdapat perbedaan yang cukup mencolok.

Ya, mobil yang dikendarai Mario itu tiba-tiba memiliki pelat nomor yang berbeda dengan hari sebelumnya.

Menanggapi kesimpangsiuran tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyebut Rubicon milik Mario sejatinya tidak menghilang.

Mario saat itu memang mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumah usai dimintai keterangan.

"Waktu kejadian perkara, tanggal 20 Februari, Mario memang diamankan ke Polsek Pesanggrahan pasca-melakukan penganiayaan. Namun, dia diperbolehkan pulang karena statusnya belum tersangka," kata Nurma, Jumat (24/2/2023).

"Kemudian soal pelat nomor yang berubah, dia memang sengaja mengganti pelat tersebut saat pulang ke rumah. Dia memasang pelat nomor yang sesuai peruntukannya sebelum mobilnya dibawa kembali ke Polsek pada tanggal 21 Februari," sambung dia.

Lebih lanjut, Nurma bercerita bahwa Mario acap kali menggunakan pelat nomor palsu. Ia menggunakan pelat palsu karena takut dengan tilang elektronik atau E-TLE.

"Untuk menghindari e-tilang katanya," kata Nurma, saat ditanya soal motif Mario penggunaan pelat palsu.

Mario terbukti menggunakan pelat palsu usai Rubicon miliknya diamankan aparat dan dirinya dikukuhkan sebagai tersangka pada Rabu (22/2/2023).

Kendaraan roda empatnya menjadi barang bukti atas kasus penganiayaan yang dilakukannya kepada D di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Saat terjadi tindak kekerasan terhadap anak di Kompleks Grand Permata, mobil yang digunakan tersangka dan dua saksi untuk mendatangi korban memiliki pelat nomor berbeda," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam dalam konferensi pers di kantornya.

"Saat itu mobil Jeep Rubicon menggunakan pelat nomor B 120 DEN. Kemudian setelah dilakukan cek fisik, nomor rangka, dan nomor mesin oleh petugas dari Direktorat Lalu Lintas, maka nomor polisi ini tidak sesuai dengan peruntukannya," sambung dia.

Oleh karena itu, Ade Ary tak menampik bahwa pihaknya mungkin bakal memberikan hukuman lain atas insiden pemalsuan pelat nomor.

"Kami mengamankan pelat nomor asli B 2571 PBP yang ditemukan di dalam mobil. Kami juga telah memeriksa dan pelat tersebut sesuai dengan peruntukannya. Selanjutnya terhadap temuan ini, kami sedang melakukan pendalaman tentang dugaan pelanggaran lalu lintas, karena penggunaan nomor polisi yang tidak sesuai dengan peruntukannya," imbuh Ade Ary.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penganiayaan D oleh Mario terjadi 20 Februari 2023 di Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Peristiwa itu berawal ketika D memiliki persoalan dengan sang mantan kekasihnya, seorang remaja berinisial A yang kini telah berpacaran dengan Mario.

Ketika D sedang berkunjung ke rumah rekannya yang berinisial R di Komplek Grand Permata, A menghubungi Mario untuk bersama-sama menemui D.

Pertemuan itu dirancang dalam rangka menyelesaikan persoalan A dengan D di masa lalu.

Meski awalnya D dengan Mario berbicara baik-baik, namun pertemuan mereka berujung pada aksi kekerasan. Mario disebut menganiaya D hingga babak belur di depan rumah R.

Sampai hari ini, Jumat (24/2/2023), Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan dua pelaku atas tindak penganiayaan kepada D.

Selain Mario yang notabene adalah pelaku utama, Polisi turut menetapkan rekan Mario yang berinisial SLR (19), sebagai tersangka.

SLR diketahui ikut dalam rombongan Jeep Rubicon yang dikendarai Mario bersama A.

Setidaknya ada lima faktor yang membuat SLR ditetapkan sebagai tersangka.

Beberapa di antaranya adalah SLR terbukti memanas-manasi pelaku untuk menganiaya D. Kemudian, SLR juga merekam aksi kekerasan yang dilakukan Mario menggunakan ponsel pribadinya.

"Pertama, SLR terbukti mengiyakan ajakan pelaku untuk menemaninya memukuli korban. Kedua, SLR memanas-manasi pelaku dengan mengatakan, 'Wah, parah itu, ya udah hajar saja'," ungkap Ade Ary, Kamis.

"Ketiga, SLR merekam tindak kekerasan menggunakan HP pelaku. Lalu, dia terbukti membiarkan terjadinya tindak kekerasan serta tidak berusaha mencegahnya. Terakhir, SLR mencontohkan 'sikap tobat' atas permintaan pelaku agar ditirukan korban," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/24/17464101/pelat-nomor-jeep-rubicon-mario-berubah-di-polsek-pesanggrahan-polisi

Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke