Sebab, jalur tersebut diterobos oleh pengendara motor. Padahal, saat itu lampu penanda untuk menyeberang berwarna hijau.
"Kalau nyeberang, kadang suka buat bingung, mau motor duluan atau aku duluan yang jalan. Padahal, rambunya khusus buat aku nyeberang," kata dia ketika ditemui Kompas.com.
Meskipun demikian, Annisa mengaku lebih memilih menyeberang lewat pelican crossing atau zebra cross di jalan ketimbang melalui jembatan penyeberangan orang (JPO).
"Lebih effort, lebih capek, kalau harus naik tangga JPO," tutur dia.
Karena itu, Annisa berharap jalur penyeberangan di jalan bisa steril saat giliran pejalan kaki menyeberang. Dia berharap pengendara kendaraan bermotor menaati rambu lalu lintas.
"Ya, semoga mereka bisa lebih patuh sama lampu merah, supaya sama-sama aman," imbuh dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com sejak pukul 07.00 hingga 09.15 WIB, masih banyak pengendara kendaraan bermotor yang menerobos lampu merah bagi pengendara atau lampu hijau bagi pejalan kaki.
Beberapa kali terlihat pengendara motor dan sopir bajaj melintas padahal ada penyeberang jalan di tengah jalan raya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/26/11343151/pelican-crossing-diterobos-kendaraan-warga-bingung-kalau-menyeberang