Dalam kebakaran itu, si jago merah meluluhlantakkan 87 bangunan, termasuk rumah-rumah warga.
Akibatnya, 113 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 340 jiwa kehilangan tempat tinggal. Mayoritas dari mereka adalah perantau asal Madura, Jawa Timur, dengan profesi utama sebagai pedagang.
Menurut Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat A Rizal, api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan oleh salah satu warga.
"Dugaan penyebabnya, api berasal dari kompor gas," kata Rizal kepada Kompas.com, Senin (27/2/2023).
Tinggalkan harta benda untuk selamatkan diri
Seorang saksi bernama Sukma (60) mengatakan, asap tebal mulai terlihat sekitar pukul 17.15 WIB. Warga langsung berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Rata-rata bangunannya memang terbuat dari kayu. Dalam hitungan menit, api menyambar udah ke mana-mana," kata Sukma.
Warga bernama Tomairah (50) juga mengatakan bahwa dia langsung lari saat melihat api.
"Enggak mikir apa-apa saya. Langsung tinggalin aja," kata Tomariah.
"Enggak bawa apa-apa lagi, cuma sebaju doang (yang dipakai). Ludes, sebaju doang. Anak, bapak juga, sebaju aja," tambah dia.
Ketika Kompas.com datang ke lokasi pada Senin, seorang pemilik agen sembako bernama Ahmad Fadil (25) terlihat sedang mengais-ngais puing dari warung miliknya.
"Ya dilihat, siapa tahu masih ada yang bisa dijual. Kalau harta, taruh uang, sudah habis semua," kata Ahmad.
Menurut Ahmad, total kerugian dari warung miliknya bisa mencapai hingga Rp 150 juta.
"Wah, bisa buat sakit kepala kalau dihitung (kerugiannya). Kira-kira Rp 150 (juta)," tutur dia.
Bantuan dari Pemprov DKI
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan bahwa pemerintah membantu para warga yang terdampak kebakaran tersebut.
"Dari aspek kemanusiaan, kami akan coba penuhi kebutuhan makannya tiga kali sehari untuk jangka yang tidak terlalu panjang," kata Dhany.
"Sambil kami identifikasi tempat tinggal tetap mereka ada di mana, karena di sini hanya menyewa atau mengontrak," imbuh dia.
Bantuan yang diberikan kepada warga adalah 350 boks nasi disertai air mineral 600 ml yang diberikan tiga kali sehari selama dua hari, mi instan, dan biskuit.
Pemerintah juga memberikan bantuan daster, celana dalam pria-wanita, selimut, popok bayi dan dewasa, kaus kerah, handuk dewasa, baju bayi, matras, sabun mandi, sikat gigi, perlak bayi, dan seragam sekolah.
Saat ini, para warga mengungsi di Kantor Kelurahan Petojo Selatan, Kantor kelurahan Gambir, Pos RW 007, Pos Amphibi RW 007, dan tenda di depan area lokasi kebakaran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/28/10213521/kebakaran-di-tanah-abang-kelalaian-matikan-kompor-bikin-87-bangunan-luluh