Di lokasi ini, Wowon dkk meracun satu keluarga. Tiga di antaranya meninggal, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Tiga orang itu tewas di tangan Wowon dkk usai menenggak kopi beracun pada 12 Januari 2023.
Tiga tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), Muhammad Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.
Rekonstruksi itu dipimpin oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga. Rombongan petugas dari Polda Metro Jaya tiba di lokasi pukul 14.19 WIB.
Wowon dkk dibawa aparat dengan pengawalan ketat. Petugas bersenjata laras panjang menjaga situasi di sekitar lokasi rekonstruksi.
Para tersangka itu datang mengenakan baju oranye dan celana pendek, serta tak memakai alas kaki.
55 adegan diperagakan oleh Wowon dkk
Sebanyak 55 adegan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Panjiyoga mengatakan, 55 adegan yang diperagakan itu mulai dari awal perencanaan hingga korban meninggal dunia.
"Kegiatan di Bekasi ini menampilkan total 55 adegan, yang mana para tersangka memperagakan proses terjadinya pembunuhan ini, mulai dari awal perencanaan sampai dengan tersangka pergi meninggalkan rumah ini," kata Panjiyoga di lokasi, Rabu.
Dalam rekonstruksi ini, diketahui bahwa tersangka M Dede Solehudin yang awalnya mengaku tidak melihat pembunuhan, justru melihat saat korban dibunuh oleh tersangka Solihin alias Duloh.
"Tersangka Dede Solehudin awalnya mengaku tidak melihat pembunuhan itu, tapi pada saat rekonstruksi ini, terbukti bahwa ia melihat tersangka Duloh mencekik korban sampai tewas," jelas Panjiyoga.
Detik-detik eksekusi tiga korban di Bekasi
Detik-detik pembunuhan tiga korban juga terkuak dalam rekonstruksi tersebut. Hal itu diketahui dari adegan ke-11 yang diperagakan.
Saat itu, tersangka Solihin alias Duloh dibantu Dede Solehudin, menyeduh kopi kemasan. Kopi itu sudah diracik dengan racun untuk kemudian dituang ke lima gelas.
"Tersangka Solihin alias Duloh menyuruh tersangka Dede Solehudin membangunkan korban Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi," ujar narator dalam rekonstruksi di tempat kejadian.
Setelah semua korban bangun, Solihin menyuruh mereka meminum kopi yang sudah dibuat. Para korban disuruh meminum kopi itu dalam sekali teguk atau langsung dihabiskan.
"Saat itu juga, (korban) NR menangis di kamar, batuk, dan mengatakan haus. Mendengar itu, Solihin meminta kepada Ai Maimunah agar (kopi) diberikan kepada NR," lanjut narator tersebut.
Kopi tersebut selanjutnya diberikan kepada NR, tetapi hanya sedikit. Korban NR sempat kritis, tetapi nyawanya selamat.
Korban lainnya juga meminum kopi tersebut.
"Selanjutnya, Duloh menyuruh Dede untuk menghabiskan sisa kopi empat orang tersebut yang tidak habis, supaya tidak ketahuan orang terdekat dengan alasan menghilangkan jejak dibunuh pakai racun," jelas narator saat rekonstruksi.
Adegan kemudian berganti ke nomor 12. Pada adegan ini, tiga korban tampak tidak sadarkan diri. Mereka tergeletak setelah 30 menit meminum kopi beracun.
Tak lama kemudian, Ai Maimunah menjerit dari dalam kamar.
"Ai Maimunah berteriak Allahu akbar... Allahu akbar," ujar narator.
Korban Ai Maimunah pun pingsan dan adegan berlanjut ke nomor 13.
Di adegan ke-13, tersangka Duloh mendatangi Riswandi dan Ridwan yang sudah tak berdaya. Saat itu juga, keduanya dicekik oleh Duloh.
"Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan, dan tangan kiri membekap hidung. Kaki Duloh melintang bahu," ungkap narator.
"Duloh juga mencekik Ridwan dengan posisi yang sama, sambil berkata, 'Sudah, jangan berisik'," tambah dia.
Solihin alias Duloh kemudian melihat Dede Solehudin dan berkata bahwa Dede juga harus bertanggung jawab.
Di adegan ke-14, Duloh memutuskan untuk pergi dari tempat kejadian setelah proses eksekusi selesai.
Rekonstruksi jadi tontonan warga, Wowon dkk dihujat
Selama proses rekonstruksi berlangsung, lokasi tersebut dipenuhi oleh warga. Mayoritas dari mereka penasaran dengan wajah asli Wowon.
Tak ayal, Wowon pun jadi obyek hujatan warga. Teriakan dan umpatan warga terdengar saat Para tersangka turun dari mobil Hiace.
Mereka ramai-ramai menghujat Wowon dkk yang digelandang masuk ke dalam rumah kontrakan, yang menjadi lokasi eksekusi para korban di Ciketing Udik.
"Huuu... Ki, bagi cendol ki," ujar seorang di antara kerumunan warga.
"Wowon an****," hujat satu warga lain di antara kerumunan tersebut.
Rekonstruksi berlanjut di Cianjur
Usai menggelar rekonstruksi tersebut, penyidik langsung bertolak ke Cianjur, Jawa Barat. Di sana, mereka akan melanjutkan rekonstruksi terkait pembunuhan korban-korban lain.
"Setelah ini kami akan meluncur ke Cianjur, untuk melaksanakan proses rekonstruksi di wilayah Cianjur, Jawa Barat," jelas Panjiyoga.
Meski demikian, ia tidak memerinci berapa adegan yang akan diperagakan dalam rekonstruksi di Cianjur.
"Ini masih kami susun (adegannya)," kata Panjiyoga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/02/09312421/rekonstruksi-kasus-wowon-dkk-terkuaknya-detik-detik-pembunuhan-keluarga