DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku usaha di kawasan Margonda, menyambut baik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuat parkir on the street.
Sebab, para pengusaha mengaku kesulitan untuk mendapatkan lahan parkir sejak revitalisasi trotoar di Jalan Margonda Raya.
"Kami sangat mendukung (parkir on the street). Jujur saja, kami kesulitan mendapatkan lahan parkir," kata pemilik angkringan bernama Haerudin (38) kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
Karena tak ada lahan parkir, Haerudin mengaku mengalami penurunan omzet lantaran tak jarang para pengunjung yang mengurungkan niatnya untuk membeli.
"Omzet kami agak menurun, orang mau makan bagaimana? jangankan parkir, kendaraan naik ke tempat kami aja enggak dikasih," ujar dia.
Untuk itu, ia meminta Pemkot Depok mempercepat realisasi parkiran di bahu jalan tersebut.
"Harapannya benar-benar parkir on the street dipercepat," imbuhnya.
Sementara itu, pemilik warung makan bernama Ani mengaku dilema atas rencana Pemkot Depok itu.
Ia tidak memungkuri jika kebijakan parkir on the street diterapkan bakal menimbulkan kemacetan.
Hanya saja, kebijakan itu sebenarnya dapat menguntungkan dirinya sebagai pelaku usaha.
"Kalau dari pedagang butuh juga untuk lahan parkir, tapi kan emang efeknya macetnya itu," kata Ani.
"Mungkin bagi pedagang butuh juga (kebijakan parkir on the street), tapi kalau misalnya efeknya jadi macet kita juga enggak suka," tambah dia.
Saat ditanyakan mendukung kebijaka parkir on the street, Ani hanya bisa tersenyum. Sebab, dirinya enggak mau kebijakan itu hanya dapat menguntungkan para pelaku usaha saja.
"Ya fifty-fifty si sebenarnya, gimana pemerintah aja deh mengkajinya nanti gimana," ujar dia.
Sebagai informasi, Pemkot Depok sedang mengkaji kantong parkir on the street di kawasan Margonda Depok.
Hal itu dikatakan Wali Kota Depok Mohammad Idris sebagai upaya mengatasi penyalahgunaan fungsi trotoar yang sering dijadikan sebagai tempat parkir.
Idris menyadari bahwa penerapan parkir on the street bukan tanpa konsekuensi. Kata dia, median jalan Margonda akan lebih sempit, sedangkan separatornya harus dibongkar.
"Konsekuensinya median jalan akan diperkecil karena itu untuk melebarkan jalan dan separator juga akan dihilangkan untuk nanti (space) buat tempat-tempat parkir," kata Idris.
"Jadi nanti enggak ada jalur lambat dan jalur cepat," sambung dia.
Ke depannya, kata Idris, pembayaran parkir on the street bakal menggunakan sistem digitalisasi.
"Nanti ke depannya juga kita bisa digitalisasi, dipasang boks digital, nanti bayar langsung ke boks," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/03/22012381/pemkot-depok-bakal-bikin-parkir-on-the-street-pelaku-usaha-minta