Salin Artikel

Hujan Datang, Lubang di Jalan Jakarta Menganga

Selain tidak nyaman untuk dilintasi, jalan yang berlubang juga membahayakan keselamatan para pengendara, terutama bagi pengguna roda dua.

Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang jatuh akibat jalan berlubang, yang mana itu turut menyebabkan korban jiwa.

Jalan yang berlubang atau rusak akibat hujan dengan intesitas tinggi tersebar di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya, salah satunya Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho berujar, kerusakan jalan di kawasan Marunda tersebar di sejumlah titik.

Panjang jalan yang rusak pun bervariasi, mulai 20 meter hingga 50 meter per titik.

"Itu, (jalan di) Marunda, Cilincing, rusak semua itu. Ada yang 50 meter, ada yang 20 meter," ungkap Hari melalui sambungan telepon, Rabu (1/3/2023).

Selain hujan, lalu-lalang kendaraan bervolume berat turut memengaruhi jalan berlubang di Marunda.

Banyaknya lubang juga menyebabkan kemacetan karena pengendara harus berhati-hati melintasi jalan.

Pengendara harus mengerem rem untuk memperlambat laju kendaraan agar aman saat melintas.

Meskipun begitu, masih ada pengendara yang menjadi korban akibat jalan rusak di Marunda, salah satunya adalah Taufik (33).

“Itu saya baru banget jeblos. Banyak banget lubang,” kata Taufik yang sempat meminggirkan sepada motornya usai jeblos ke dalam lubang.

Selain menyebabkan antrean kendaraan, lubang-lubang yang menganga di jalan tersebut juga membuat pengendara kesal.

Sempat ada pengemudi truk yang mengerem secara mendadak dan membanting kemudi untuk menghindari lubang.

Kejadian itu membuat pengendara motor yang berada di belakang truk tersebut langsung melontarkan sumpah serapah.

Terkait jalan berlubang di Jalan Akses Marunda, seorang pengemudi truk bernama Muhammad Al Farisi (25) berpendapat bahwa hal itu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi kemudian dilalui kendaraan dengan muatan berlebih.

"Kalau menurut saya sih, karena mungkin muatan mobil yang terlalu berat atau bagaimana. Jalanannya cepat rusak, ditambah musim hujan, pengaruh juga. Kena air, aspalnya," ucap Al Farisi saat ditemui Kompas.com di Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, Kamis (2/3/2023).

Jalan berlubang di Cakung

Kondisi jalan yang berlubang juga terjadi di kawasan Cakung, Jakarta Timur, tepatnya di Jalan Raya Bekasi dari Pulogadung ke menuju Cakung.

Para pengendara merasa terganggu dan was-was setiap kali melintas di jalan tersebut karena lubang.

Kondisi lubang yang cukup besar hanya diberi tanda seadanya menggunakan road barrier berwarna oranye.

"Kalau bisa diperbaiki semua jalanannya. Itu kan banyak yang berlubang. Kalau hujan dan malam, kita juga takut lewat sini," kata Sinaga di Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis.

Sunarto, warga lainnya, turut mengkritik kondisi jalan yang rusak. Dia sudah tinggal di kawasan tersebut selama lebih kurang 20 tahun.

Menurut dia, Jalan Raya Bekasi dari Pulogadung ke arah Cakung, terutama dari area di depan Bizpark hingga lampu merah Pupar, sudah lama rusak.

Kondisinya tidak hanya memperparah kemacetan, tetapi juga membuat pengendara mobil dan motor mengalami kecelakaan.

"Jalanan berlubang di sini juga suka bikin kecelakaan. Sekitar dua mingguan kemarin ada pemotor (kecelakaan), langsung meninggal," tutur Sunarto.

Menurut dia, kondisi jalan yang berlubang itu membahayakan orang-orang yang sedang melintas.

Sebab, tidak semua orang sering melewati Jalan Raya Bekasi dari Pulogadung ke arah Cakung, terutama pada malam hari atau saat sedang hujan.

Mereka berpotensi mengalami kecelakaan karena mengira jalan itu dalam kondisi mulus.

Menurut Sunarto, lubang yang ada di jalanan tempat ia tinggal disebabkan oleh dua hal.

"Rusak di sepanjang jalur ini karena banjir. Tapi rusak juga karena banyak kendaraan gede kayak truk dan tronton yang lewat sini," papar dia.

Jalan di Cilandak amblas

Selain mengakibatkan jalan berlubang atau rusak, guyuran hujan dengan intesitas tinggi turut berimbas pada amblasnya jalan, seperti yang terjadi di ruas jalan kawasan TB Simatupang, tepatnya di Jalan RA Kartini, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, peristiwa amblesnya sisi kiri Jalan RA Kartini tersebut terjadi pada Rabu (1/3/2023).

"Kerusakannya itu hampir 10 hingga 20 meter. Untuk kedalamannya sekitar lima hingga enam meter," ujar Hari saat dihubungi, Jumat (3/3/2023).

Hari mengatakan, amblesnya sebagian jalan itu diduga karena adanya gorong-gorong yang tertutup aspal pecah terkikis air saat hujan deras beberapa hari terakhir.

"Iya di bawah itu salurannya pecah. Pecahnya itu karena air lalu mengikis ke pondasi atas akhirnya tanah longsor," kata Hari.

Lebih lanjut, Hari menegaskan bahwa Dinas Bina Marga tengah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dalam memperbaiki kerusakan sebagian jalan itu.

Saat ini pengerjaan jalan tersebut masuk dalam tahap perbaikan saluran sebelum nantinya akan kembali diaspal.

"Kami, Bina Marga sudah koordinasikan sama Dinas SDA perbaikan gorong-gorong dan salurannya, itu dulu. Setelah selesai baru kita timbun dan aspal lagi nanti," ucap Hari.

(Penulis: Muhammad Naufal, Baharudin Al Farisi, Nabilla Ramadhian | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina, Irfan Maullana, Ihsanuddin).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/04/08045951/hujan-datang-lubang-di-jalan-jakarta-menganga

Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke