Salin Artikel

Kisah Ria Putri yang Kehilangan Anak, Suami, Ibu, dan Ponakannya akibat Kebakaran Plumpang...

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam meninggalkan duka yang mendalam bagi Ria Putri (30).

Ganasnya si jago merah membuat Ria harus kehilangan empat anggota keluarganya sekaligus.

Mereka yakni ibunda Ria; Suamiati alias Nenang (71), suami; Suheri (32), anak; Raffasya Zayid Athallah (4), dan keponakan; Trish Rhea Aprilita (12).

Selain itu, kakak Ria juga saat ini masih dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi kritis.

Menangis histeris saat menjemput keluarga

Pada Rabu (8/3/2023), Ria mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramatjati, untuk menjemput jasad anggota keluarganya yang sudah teridentifikasi. 

Ia tiba pukul 11.00 WIB dan langsung memasuki ruang forensik di Gedung Instalasi Kedokteran Forensik bersama beberapa orang yang menemaninya.

Sesaat setelah pintu ruangan dibuka, isak tangis langsung terdengar dari Ria.

Di dalam ruangan itu, terdapat empat peti berwarna coklat. Deretan peti itu memiliki kertas bertuliskan nama-nama anggota keluarga Ria.

Pada 11.05 WIB, peti yang berisi tubuh Sumiati digiring keluar menuju mobil jenazah.

Ria, duduk di bangku dekat peti jenazah, semakin menangis histeris. Mukanya tampak memerah.

Pada 11.10 WIB, peti yang berisi ponakan Ria dimasukkan ke dalam mobil jenazah lainnya.

Dua mobil jenazah pun langsung pergi menuju rumah duka sebelum ke TPU Budi Dharma, Jakarta Utara.

Sementara itu, jenazah Suheri dan Raffasya masih berada di dalam ruang forensik dan baru bisa diambil keesokan harinya.

Setibanya di rumah duka Rabu sore, Ria sudah tampak lebih tenang dan bisa diwawancarai. 

Ia pun menceritakan kronologi kebakaran Depo Plumpang yang menyambar pemukiman Tanah Merah serta merenggut nyawa empat anggota keluarganya. 

Ia menyebut, keluarganya yang berada di rumah awalnya mencium bau bensin yang menyengat. Mereka pun langsung melarikan diri.

Namun, karena panik, mereka justru berlari ke arah ledakan.

Ria saat itu tidak berada di rumahnya. Begitu mendengar soal kabar kebakaran, ia langsung menghubungi ponsel suaminya. 

Usai terhubung, ternyata yang mengangkat telepon Ria adalah petugas ambulans.

"(Kata petugas) 'Ini saya lagi bawa dua anak ke RSCM'. Nah, aku berpikirnya, 'oh mungkin anak aku sudah diselamatkan'. Si Raffasya sama Trish Rhea Aprilita, keponakan saya. Karena sudah senang dong, langsung buru-buru ke sana," ungkap Ria.

"Ternyata, pas di sana, sudah jenazah semua. Makanya aku langsung, aduh enggak bisa ngomong apa-apa lagi deh," kata Ria sambil menghela napas.

Anaknya akan berulang tahun

Perasaan pilu semakin menghujani Ria lantaran anaknya hendak berulang tahun yang keempat pada 9 Maret 2023.

Ulang tahun itu bertepatan dengan jadwal pengambilan dan penguburan jasad Suheri dan Raffasya.

"Iya, Masyaallah. Besok mau 4 tahun (saat dimakamkan). Jadi besok antarnya sekalian merayakan deh gitu. Bagaimana coba perasaannya enggak hancur gitu ya. Susah dijelaskan, minta doanya saja," ungkap Ria, kemarin.

Rumah yang masih berdiri kokoh

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang tidak hanya membuat Ria merasa sedih, juga merasa bingung.

Sebab, kobaran api yang melenyapkan empat anggota keluarga tidak cukup berdampak pada bangunan rumahnya.

"Masalahnya, empat sudah enggak ada, satu lagi kritis. Yang anehnya lagi, ini rumah enggak apa-apa nih, tapi, gitu," ungkap Ria.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah keluarga Ria yang berlokasi di RT 05 RW 01, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara itu masih berdiri kokoh.

Suasana berkabung masih terasa karena di depan rumah Ria terdapat tetangga yang tengah duduk di bawah terpal biru untuk berbelasungkawa.

Tolak uang damai

Ria mengaku sudah dihampiri oleh pihak Pertamina dan diminta menandatangani surat perjanjian bermaterai.

Dalam surat itu, disebutkan bahwa Ria tidak akan menuntut Pertamina atas insiden kebakaran yang terjadi. 

Sebagai gantinya, perusahaan pelat merah itu akan memberi uang damai Rp 10 juta per anggota keluarga yang meninggal. 

"Pas kita mau berdiri, kita dikasih surat gitu," ungkap Ria.

Kendati demikian, Ria memastikan bahwa hingga saat ini keluarganya belum menandatangani surat tersebut.

Ia menegaskan, tak tergiur dengan uang santunan dari Pertamina.

"Uang itu bisa dicari, tapi ini masalahnya keluarga saya, suami saya, anak saya, ibu saya, sama keponakan saya itu lebih penting," tutur Ria.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/09/09085571/kisah-ria-putri-yang-kehilangan-anak-suami-ibu-dan-ponakannya-akibat

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Megapolitan
Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Megapolitan
Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Megapolitan
Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

Megapolitan
Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Megapolitan
Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Megapolitan
Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Megapolitan
DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

Megapolitan
Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di 'Job Fair' Depok

Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di "Job Fair" Depok

Megapolitan
Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Megapolitan
Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Megapolitan
Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke