Salin Artikel

Survei JPI: Tingkat Kepuasan Warga Jakarta terhadap Rusun Sederhana Milik Pemerintah Lebih Tinggi Dibandingkan Swasta

JAKARTA, KOMPAS.com – Tingkat kepuasan penghuni rumah susun sederhana di Jakarta tergolong sangat tinggi berdasarkan hasil survei indeks kepuasan penghuni rumah susun sederhana dari Jakarta Property Institute (JPI).

Direktur Program Jakarta Property Institute Steve J. Manahampi mengatakan, penghuni rumah susun rata-rata memberikan skor 4,2 dari 5,0 atas aspek penentu indeks kepuasan.

"Ini angka yang menggembirakan,” kata Steve, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Steve menjelaskan, survei lapangan ini berlangsung pada Maret-Juni 2022. Adapun lokasi surveinya tersebar di rumah susun sederhana di Jakarta.

Rinciannya, survei dilakukan di 22 rumah susun sederhana sewa (rusunawa), 2 rumah susun sederhana milik (rusunami) pemerintah, dan 4 rusunami milik swasta.

Menurut Steve, tingkat kepuasan penghuni yang menempati rusunami dan rusunawa pemerintah relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rusunami swasta dengan skor 4,0.

Steve mengatakan jumlah sampel penghuni rumah susun sederhana yang diwawancarai sebanyak 931 orang responden dengan ketentuan satu responden mewakili satu unit dalam satu lokasi rumah susun sederhana.

Rinciannya, 565 orang responden berasal dari kelompok penghuni rusunawa pemerintah dan 334 orang responden lainnya berasal dari kelompok penghuni rusunami pemerintah dan rusunami swasta.

Setidaknya terdapat lima dimensi atau aspek yang digunakan untuk menyusun angka indeks kepuasan penghuni, yaitu kualitas bangunan, fasilitas di dalam rumah, fasilitas di sekitar rumah, pengelolaan, dan perilaku penghuni rusun sederhana.

Dari survei, kata Steve, ditemukan pula bahwa keinginan penghuni untuk pindah keluar dari rusunawa yang sedang ditempati saat ini ke hunian lain itu relatif rendah, setidaknya untuk jangka waktu dua tahun ke depan.

"Tingkat kepuasan penghuni selama menempati rusunawa tidak berhubungan dengan dengan probabilitas penghuni untuk pindah keluar dan mencari hunian di lokasi lain di masa mendatang," ucap Steve.

Semakin tinggi tingkat kepuasan penghuni selama menempati rumah susun sederhana, maka semakin kecil keinginan atau semakin rendah peluang penghuni untuk pindah.

Namun, peluang untuk pindah keluar dari rumah susun akan meningkat seiring dengan peningkatan penghasilan para penghuni.

"Itu sebabnya, penting untuk menyediakan hunian bagi beragam tingkat pendapatan," ujar Steve.

Kepala Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Mukti Andriyanto mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta berupaya menciptakan kenyamanan bagi penghuni rusunawa.

"Contohnya, PT Transportasi Jakarta bertugas membuka rute dari lokasi rusunawa dan mengintegrasikannya dengan rute lain," kata Mukti.

Penghuni rusunawa, kata Mukti, juga menerima aneka pelatihan yang bisa digunakan untuk meningkatkan taraf kehidupan penghuni.

"Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, instansinya menggelar survei Indeks Kepuasan tiap tiga bulan. Kami buat agar mereka betah,” kata dia.

Untuk memenuhi kebutuhan hunian terjangkau di kota, Mukti mengatakan instansinya sedang mengkaji keandalan bangunan rusunawa berupa blok yang ada saat ini.

Rusunawa berupa blok biasanya memiliki maksimal ketinggian lima lantai dan dibangun sebelum 2013. Hasil kajiannya akan menjadi dasar perencanaan revitalisasi rusunawa.

"Bisa dibangun ulang dengan ketinggian bangunan 2,5 kali lipat dari ketinggian," ujar Mukti.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/09/15593741/survei-jpi-tingkat-kepuasan-warga-jakarta-terhadap-rusun-sederhana-milik

Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke