Salin Artikel

Pecahnya Tangis AKBP Dody di Persidangan: Prestasi Saya Dihancurkan Jenderal Bintang Dua

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara pecah dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). Dody merupakan terdakwa kasus peredaran sabu yang dikendalikan Irjen Teddy Minahasa.

Peristiwa ini terjadi saat Dody yang duduk sebagai terdakwa dipersilakan Hakim Ketua Jon Sarman Saragih untuk menyampaikan keterangan tambahan di persidangan.

"Ada keterangan lain yang ingin terdakwa sampaikan, mungkin luput dari pertanyaan yang kami sudah buat?" tanya Jon.

Kepada Jon, Dody menyatakan bahwa dirinya masih belum mengetahui alasan Teddy Minahasa menyeretnya dalam kasus peredaran sabu.

"Yang terakhir yang itu saja Yang Mulia, saya sampai sekarang belum tahu jawaban itu dari mulut seorang Teddy Minahasa yang menjelaskan langsung kepada saya kenapa dia tega," kata Dody.

Dody juga mengaku dia sempat menolak permintaan Teddy untuk menukar barang bukti sabu dengan tawas. Namun, pada akhirnya dia menyanggupi permintaan atasannya itu.

Hakim Jon kembali bertanya, apakah Dody menyesali perbuatannya.

"Saya sangat bersalah Yang Mulia, saya sangat menyesal. Apalagi saya melihat kedua orangtua saya, saya enggak tega anak saya, istri saya. Habis sudah," ungkap Dody.

Dia sempat terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya. Dody kemudian tampak menangis dalam persidangan. Dengan suara bergetar dia menyebut, karier yang telah dibangunnya sejak 21 tahun lalu hancur karena perkara peredaran narkoba.

"Prestasi saya mulai dari 2001 sampai sekarang dihancurkan oleh seorang (jenderal) bintang dua, yang mana itu saya enggak pernah mengecewakan sedikit pun sama dia, bahkan sama istrinya pun saya enggak pernah mengecewakan," jelas Dody.

Dody masih mempertanyakan mengapa Teddy Minahasa dengan teganya menghancurkan dia dan keluarganya. Dody heran Teddy bisa memperlakukannya sedemikian rupa hingga Dody terjerat dalam pusaran peredaran sabu.

"Kok dia bisa memerintahkan saya seperti itu dan saya tidak tahu jawabannya Yang Mulia," paparnya.

Terdakwa Dody juga menyatakan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Meskipun, kariernya sebagai polisi harus berakhir di balik jeruji besi.

"Mungkin jalan saya di polisi cuma sampai segini. Tapi mungkin di lain waktu saya bisa berbuat yang terbaik untuk keluarga saya," jelas Dody.

"Kenapa Teddy tega gitu lho, memperlakukan saya dan keluarga saya seperti ini. Saya enggak pernah punya salah apa-apa sama Teddy Minahasa dan keluarganya," sambungnya lagi.

Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.

Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.

Dalam persidangan terungkap bahwa Teddy meminta AKBP Dody mengambil sabu itu lalu menggantinya dengan tawas.

Awalnya, Dody sempat menolak. Namun, pada akhirnya Dody menyanggupi permintaan Teddy.

Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda. Setelah itu, Linda menyerahkan sabu tersebut kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba.

Total, ada 11 orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba ini, termasuk Teddy Minahasa.

Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pujiastuti, Syamsul Ma'arif, Muhamad Nasir, dan AKBP Dody Prawiranegara.

Teddy dan para terdakwa lainnya didakwa melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/16/06170571/pecahnya-tangis-akbp-dody-di-persidangan-prestasi-saya-dihancurkan

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke