Salin Artikel

Kisah Kuli Angkut Terima Pinangan Eks Sekda DKI Jadi Marbut Masjid Saat Warga Sekampung Menolak

Dia rupanya memiliki kisah yang berkesan mengenai awal mula menjadi seorang marbut. 

Aji yang sebelumnya menjadi tukang kuli angkut di sebuah agen di Jalan Sarang Bango, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara itu menjadi marbut karena dipinang oleh eks Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

"Waktu Pak Sekda masih ada, orang-orang disuruh jadi marbut enggak ada yang mau. Padahal, ditawarkan, ‘mau umrah dulu atau mau marbut dulu?’. Pada enggak mau,” ucap Aji saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Khoiriyah pada Senin (27/3/2023).

"Ini kan rumahnya Pak Sekda (di samping Masjid Al-Khoiriyah). Masjid ini dia yang bangun, pakai uang pribadi. Dulu masjid pribadi, waktu Pak Sekda masih ada. Sekarang diwakafkan ke masyarakat," tuturnya lagi.

Kata Aji, Saefullah sudah menawarkan ke pelosok warga Rorotan untuk menjadi marbut. Tetapi, tidak ada yang tergiur karena honornya disebut kecil, yakni Rp 500.000 untuk satu bulan yang bersumber dari kantong pribadi Saefullah.

Kendati demikian, Aji yang merupakan kepala rumah tangga untuk tujuh orang anak itu menerima tawaran Saefullah karena penghasilan menjadi tukang kuli angkut lebih kecil daripada yang ditawarkan menjadi marbut.

“Saya panggulnya borongan, dibayar harian. Satu hari Rp 50.000. Orang kan manggul capek, 50 kilogram paling enteng pada saat itu,” ungkap Aji.

Meski Aji menerima tawaran tersebut, ia tetap memilih kuli angkut sebagai prioritas utama dan membuat kesepakatan dengan mendiang Saefullah.

"Katanya, ‘wah, baguslah Pak Aji mau. Saya sudah satu kampung mencari, tapi pada enggak mau’. Saya waktu itu sambil kerja manggul. Kata Pak Sekda, ‘yang penting kamu Jumat libur, jadinya bisa urus masjid’," ungkap Aji.

Alhasil, Aji saat itu memiliki dua pendapat dengan profesi yang berbeda. Semuanya ia jalani dengan suka cita.

Suatu ketika, Aji mendapatkan pesan dari Saefullah yang menyuruhnya berhenti menjadi kuli angkut.

"Kata Pak Sekda, ‘sudah berhenti Pak Aji, manggul capek. Di masjid saja, sudah, (nanti) dicukupi gajinya," ujar Aji.

Sejak saat itu, Aji mendapatkan honor senilai Rp 1,2 juta dari Saefullah. Hal tersebut membuatnya sangat senang karena penghasilannya berbeda jauh dengan profesi yang sebelumnya.

“Lama-lama, saya diusulkan ke Pemda DKI untuk digaji. Waktu itu, gaji UMR, Rp 2,5 juta, waktu zamannya Pak Jokowi. Digaji melalui ATM Bank DKI Syariah,” ungkap Aji.

Sejak saat itu, Aji kerap kali mendapatkan cibiran dari masyarakat sekitar karena telah mengetahui gaji yang diterima olehnya sebagai seorang marbut.

“Tapi saya baliki, 'dulu disuruh jadi marbut pada enggak mau, sekarang saja sudah ada gajinya pada mau'. Nah, sekarang sudah Rp 4 juta. Dari bendahara DKM Rp 3 juta, dari pemerintah Rp 1 juta yang dibayarnya 6 bulan sekali,” kata Aji.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/27/12143371/kisah-kuli-angkut-terima-pinangan-eks-sekda-dki-jadi-marbut-masjid-saat

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jenazah Siswi SD yang Lompat dari Gedung Sekolah Dimakamkan Pagi Ini, Diantar Guru dan Teman-temannya

Jenazah Siswi SD yang Lompat dari Gedung Sekolah Dimakamkan Pagi Ini, Diantar Guru dan Teman-temannya

Megapolitan
Terkuaknya Dugaan Perintah Pengusaha di Balik Pembunuhan Imam Masykur oleh 3 Oknum TNI...

Terkuaknya Dugaan Perintah Pengusaha di Balik Pembunuhan Imam Masykur oleh 3 Oknum TNI...

Megapolitan
Muncikari Prostitusi 'Online' Anak Sebar Data Korban Via Telegram dan Line

Muncikari Prostitusi "Online" Anak Sebar Data Korban Via Telegram dan Line

Megapolitan
Akhir Kasus 'Bullying' Siswa SMPN 1 Babelan, Pelaku Tetap Boleh Sekolah tapi Diawasi Ketat

Akhir Kasus "Bullying" Siswa SMPN 1 Babelan, Pelaku Tetap Boleh Sekolah tapi Diawasi Ketat

Megapolitan
Sejumlah Warga Pilih Mengungsi ke Tempat Lain Usai Kebakaran Rumah di Rawamangun

Sejumlah Warga Pilih Mengungsi ke Tempat Lain Usai Kebakaran Rumah di Rawamangun

Megapolitan
Jaminan Heru Budi agar Warga Kampung Bayam yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Hidup Layak...

Jaminan Heru Budi agar Warga Kampung Bayam yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Hidup Layak...

Megapolitan
Beda Pernyataan Polisi Soal Siswi SD yang Tewas di Sekolah: Semula Sebut Tewas karena Terjatuh, Kini Loncat dari Lantai 4

Beda Pernyataan Polisi Soal Siswi SD yang Tewas di Sekolah: Semula Sebut Tewas karena Terjatuh, Kini Loncat dari Lantai 4

Megapolitan
Berdiri di Aset Pemprov DKI, Lapak Semipermanen di Kebayoran Lama Ditertibkan

Berdiri di Aset Pemprov DKI, Lapak Semipermanen di Kebayoran Lama Ditertibkan

Megapolitan
Curhat Pedagang Pasar Tanah Abang, Ingin Pemerintah Atur Impor Barang Murah, Bukan Larang Jualan di 'Live' Medsos

Curhat Pedagang Pasar Tanah Abang, Ingin Pemerintah Atur Impor Barang Murah, Bukan Larang Jualan di "Live" Medsos

Megapolitan
Tinggal Dekat Rumah yang Terbakar di Rawamangun, Lansia: Saya Masih Lemas, Takut, dan Trauma...

Tinggal Dekat Rumah yang Terbakar di Rawamangun, Lansia: Saya Masih Lemas, Takut, dan Trauma...

Megapolitan
Nasib Tragis Wanita yang Tewas di Depan Central Park, Tiba-tiba Ditikam Saat Berangkat Kerja

Nasib Tragis Wanita yang Tewas di Depan Central Park, Tiba-tiba Ditikam Saat Berangkat Kerja

Megapolitan
Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Ring 1 Lanud Halim, Jasad Terbakar dan Dada Dibacok

Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Ring 1 Lanud Halim, Jasad Terbakar dan Dada Dibacok

Megapolitan
Polisi Sebut Penusukan Wanita di Depan Mal Central Park Telah Direncanakan Pelaku

Polisi Sebut Penusukan Wanita di Depan Mal Central Park Telah Direncanakan Pelaku

Megapolitan
8 Saksi Diperiksa Terkait Penemuan Jasad Anak Pamen TNI AU yang Terbakar di Lanud Halim

8 Saksi Diperiksa Terkait Penemuan Jasad Anak Pamen TNI AU yang Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Bukan Terjatuh, Siswi SD di Jaksel Tewas karena Loncat dari Lantai 4 Sekolah

Bukan Terjatuh, Siswi SD di Jaksel Tewas karena Loncat dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke