Namun, bukan berarti dagangan takjil selalu laris diserbu pembeli. Terkadang, ada saja momen saat pedagang sepi pembeli dan makanan yang dijajakan tidak laku.
Pedagang takjil di area Bundaran Akbar, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Utara yang bernama Jihan (21) dan Ellen (30), memilih membagikan dagangannya yang tidak laku ke orang tak mampu.
"Iya, kayak kami muter nih, kami cari kayak pengemis di pinggir jalan. Kalau enggak, pemulung yang suka mungut di sini," kata Jihan saat ditemui Kompas.com di lokasi pada Senin (27/3/2023).
Menurut Jihan, ia sengaja membagikan dagangan gorengan yang tak laku agar bisa membantu sesama di bulan Ramadhan ini.
Ia juga menilai, tidak baik menyimpan makanan untuk diperdagangkan ke calon pembeli keesokan harinya.
Pasalnya, kata Jihan, di bulan Ramadhan seyogyanya mencari rezeki dengan halal, bukan menambah dosa.
"Sayang juga kalau dibawa pulang, sudah enggak bisa dimakan besok," ucap Jihan.
Memasuki hari kelima bulan Ramadhan, Ellen mengaku dagangan kolaknya sepi pembeli karena hujan kerap kali mengguyur di area tersebut tiga hari terakhir ini.
Oleh karena itu, dagangan yang dijajakan kadang kala tersisa.
"Bingung kalau mendung kayak begini. Buat besok kan enggak bisa. Makanya mending kami bagikan saja. Itung-itung cari pahala," ucap Ellen yang merupakan kakak dari Jihan.
Ellen mengungkapkan faktor lain sepi pembeli di Ramadhan tahun ini karena persaingan yang cukup ketat.
"Saya tinggal di belakang sini. Dulu yang jualan masih saudara semua. Ini aja sederetan saudara semua. Tapi sekarang siapa saja bisa jualan di sini," ucap Ellen.
Terlebih, kata Ellen, pendatang yang berjualan di area tersebut tidak memiliki persyaratan khusus dan hanya tinggal membayar uang kebersihan.
"Ya kalau mau dagang mah tinggal bayar uang kebersihan," timpal Jihan.
"Nih liat, jam segini (16.15 WIB), masih kosong. Paling baru mulai ramai jelang buka puasa," sambung Ellen lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/27/19275111/sepi-pembeli-penjual-takjil-ini-pilih-bagikan-dagangan-ke-orang-tak-mampu