Salin Artikel

Imbas Sopir Angkot di Bogor Mogok Massal, Sejumlah Penumpang Terlantar

BOGOR, KOMPAS.com - Aksi mogok massal yang dilakukan ratusan sopir angkutan perkotaan (angkot) di Kota Bogor, Jawa Barat, berimbas terlantarnya sejumlah pengguna transportasi tersebut, Senin (17/4/2023).

Banyak dari mereka merasa dirugikan akibat aksi mogok itu.

Bahkan, warga terpaksa beralih menggunakan transportasi lain dan mengeluarkan biaya lebih besar untuk bisa sampai ke tempat tujuannya.

Herlina (34), warga Kedung Halang, Kota Bogor ini, misalnya.

Ia terpaksa harus memesan ojek online untuk bisa sampai ke tempat kerjanya yang berada di kawasan Jalan Padjadjaran.

Jika biasanya Herlina hanya membayar tarif angkot sebesar Rp 5.000 untuk sampai ke kantornya, kini ia harus merogoh kocek tiga kali lipat ketika beralih menggunakan layanan ojol.

"Mau gimana lagi, sopir angkotnya pada mogok. Jadi mesen ojek online, tapi biayanya lebih besar. Yang penting bisa sampai ke tempat kerja," kata Herlina.

Hal itu terpaksa ia lakukan lantaran tak ada angkot yang beroperasi. Ia juga mengaku tak ada pemberitahuan sebelumnya soal aksi mogok itu.

"Enggak ada angkot, sopirnya pada mogok beroperasi. Enggak tahu sampai kapan mogoknya ini," kata dia.

Sejumlah calon penumpang di Terminal Laladon yang berada di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bogor juga terdampak dari aksi mogok ratusan sopir angkot ini.

Salah satu calon penumpang di Terminal Laladon, Suwardi (52), mengaku sudah terlantar lebih dari satu jam karena tidak adanya angkot yang menuju ke Kota Bogor.

Suwardi mengaku tidak mengetahui soal adanya aksi mogok massal itu. Kata dia, seharusnya informasi itu diberitahukan terlebih dulu sehingga masyarakat bisa mengantisipasi.

"Kalau kayak gini kan yang dirugikan kami, masyarakat," ketus dia.

Ratusan sopir angkot di Kota Bogor, Jawa Barat, mogok beroperasi, Senin (17/4/2023).

Selain itu, mereka juga menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, hingga Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.

Dalam aksi unjuk rasa, para sopir angkot menuntut agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera memberlakukan tarif terhadap operasional Biskita Transpakuan.

Menurut para sopir, banyak masyarakat yang akhirnya beralih menggunakan layanan Biskita Transpakuan sehingga berdampak pada pemasukan mereka.

"Kami menuntut supaya Biskita ini harus berbayar. Sambil menunggu diberlakukan tarif, kami minta Biskita berhenti beroperasi," kata salah satu perwakilan sopir angkot, Rusdian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/17/19484691/imbas-sopir-angkot-di-bogor-mogok-massal-sejumlah-penumpang-terlantar

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke