Salin Artikel

Lalu Lintas Jakarta Lengang Jelang Lebaran 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ruas jalan protokol di wilayah DKI Jakarta lengang pada hari pertama cuti bersama menjelang Hari Raya Lebaran 2023, Rabu (19/4/2023).

Kemacetan yang biasa terjadi di beberapa titik pun tak terlihat pada pagi ini.

Salah satunya di sepanjang Jalan Raya Gatot Subroto mengarah Slipi ataupun sebaliknya.

Pantauan Kompas.com, arus lalu dari arah Pancoran mengarah Slipi tampak lengang.

Tak ada antrean atau kepadatan kendaraan yang biasa terjadi pada pagi hari saat hari kerja.

Kondisi yang sama juga terjadi di ruas Jalan Raya Gatot Subroto dari Slipi mengarah Pancoran. Arus lalu lintas tampak lengang.

Tak hanya kawasan Gatot Subroto, kondisi arus lalu lintas yang tampak lengang juga terasa di sepanjang Jalan Raya Pasar Minggu mengarah Simpang Pancoran.

Kemacetan yang kerap terjadi karena banyaknya kendaraan dari arah Depok ke Jakarta pada Rabu pagi ini tidak terlihat.

Situasi menurunnya volume kendaraan di ruas jalan ibu kota ini diduga disebabkan karena banyaknya masyarakat yang sudah mudik lebaran.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memprediksi bahwa puncak arus mudik Lebaran 2023 terjadi pada 19 - 21 April 2023.

Peningkatan volume kendaraan pada saat arus mudik diprediksi mulai terjadi sejak H-3 atau Rabu 19 April 2023.

Sementara, puncak arus mudik terjadi pada H-1 atau Jumat 21 April 2023.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/19/10434371/lalu-lintas-jakarta-lengang-jelang-lebaran-2023

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke