Seorang warga bernama Harjo (70) mengaku pertama kali mendengar kabar seekor babi berkeliaran di kawasan rumahnya dari grup WhatsApp.
Namun, setelah mengetahui fakta bahwa hewan tersebut merupakan anjing liar, dia dan warga lain menjadi tenang.
"Ya sudah sekarang aman, tenteram, tenang. Sebelumnya simpang siur, ada yang bilang babi, ada yang anjing, ternyata benar anjing setelah dicari," kata Harjo saat ditemui di lokasi, Selasa (2/5/2023).
Setelah kabar ada "babi ngepet", kata Harjo, warga sempat melakukan ronda.
"Iya, ngumpul bapak-bapak. Di sini (depan gang) kan ada ronda, kalau malam pada kumpul di sini," kata dia.
Hal senada juga diucapkan Poniem (65) yang sempat resah usai adanya kabar burung "babi ngepet".
"Iya, sekarang mah sudah tenang. Jadi kami juga sudah lega. Tadinya juga pada resah juga sih," kata Poniem.
Kata Poniem, video anjing liar yang berkeliaran di depan rumah warga itu sempat disebar di grup WhatsApp.
Namun, Poniem tidak mengetahui penyebar pertama video anjing liar dengan narasi "babi ngepet" tersebut.
"Enggak tahu juga siapa yang sebar, saya pikir kalau anjing kan jalannya enggak kayak gitu, moncongnya beda. Ternyata itu anjing," kata Poniem.
Sebelumnya diberitakan, media sosial dihebohkan dengan video rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan seekor hewan berjalan di depan rumah warga kawasan Pondok Aren.
Dalam video yang viral itu, dinarasikan bahwa hewan tersebut merupakan seekor "babi ngepet" yang berkeliaran pada malam hari.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Ipda Galih mengatakan, tim Polsek Pondok Aren telah mendatangi lokasi.
Setelah dilakukan penyelidikan, faktanya ternyata bukan seperti yang dinarasikan dalam video viral tersebut.
Kata Galih, hewan yang tertangkap kamera CCTV tersebut merupakan seekor anjing liar.
"Hasil penyelidikan berdasakan keterangan beberapa warga sekitar bahwa hewan tersebut bukan seekor babi, melainkan seekor anjing," kata Galih.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/02/20121291/sempat-resah-soal-kabar-ada-babi-ngepet-warga-pondok-aren-kini-tenang