JAKARTA, KOMPAS.com - Selama lebih dari empat jam petugas berjibaku memadamkan api yang melahap pabrik cat Trico Paint Factorydi Jalan Terusan Bandengan, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2023).
Padahal, sudah 35 unit dengan jumlah personel sekitar 150 orang dikerahkan untuk memadamkan si jago merah. Namun, api tak kunjung padam.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, jenis bahan material yang terbakar menjadi kendala pemadaman api.
"Jadi, bahan material yang terbakar ini sulit dipadamkan. Karena yang kita ketahui bahwa material cat itu banyak bahan kimia seperti tiner dan bahan lain," imbuh Satriadi, Senin.
Adapun kobaran api pertama kali dilaporkan pada pukul 14.11 WIB. Namun, api baru bisa dilokalisasi agar tidak merembet ke bangunan lain pukul 16.08 WIB.
Berdiri sejak 1959
Pabrik cat "Trico Paint Factory" di Jalan Bandengan Utara Raya Terusan RT 6 RW 11 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, itu sudah berusia 64 tahun.
"Ini dari orangtua saya, kami di sini sudah dari tahun 1959," kata pemilik pabrik, Djoko Jawanto, dilansir dari Antara, Senin malam.
Menurut Djoko, pabrik milik keluarganya itu menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya dan ratusan karyawan lainnya.
Kebakaran yang melanda bangunan pabrik cat itu belum dapat dipadamkan hingga Senin (8/5/2023) malam. Sisa-sisa api masih terlihat hingga pukul 20.00 WIB.
Kebakaran itu telah menghanguskan hampir semua isi bangunan. Untungnya, hanya sebagian pabrik yang terbakar.
Pasca-kebakaran, Djoko belum mengetahui apakah pabrik miliknya itu akan dibangun kembali atau tidak. Tetapi, dia masih optimistis bisa beraktivitas kembali.
Berencana pindah
Sebelum ludes dilalap si jago merah, pabrik cat milik PT Trico Paint Factory itu memang berencana pindah ke kawasan Kapuk, Jakarta Barat.
Sebelum kebakaran itu terjadi, Djoko mengaku sudah memiliki keinginan untuk memindahkan lokasi pabrik karena bangunan yang sudah tua.
"Memang sih dari dulu sudah punya rencana untuk pindah, rencananya pindah ke Kapuk," ungkap Djoko, dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (8/5/2023).
Ia menduga sumber api berasal dari korsleting di lantai 2 ruangan kantornya. Namun, ia belum tahu secara pasti lantaran ruangan itu selalu tertutup dan ia tak berada di lokasi saat kejadian.
Kondisi pabrik pun sudah ludes terbakar. Banyak kaleng cat yang juga meleleh akibat ganasnya amukan si jago merah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Berdiri Sejak 1959, Pemilik Ungkap Semula Pabrik Cat di Bandengan Kebakaran Mau Pindah ke Kapuk.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/09/08533531/hangusnya-pabrik-cat-tua-di-penjaringan-berdiri-sejak-1959-tapi-ludes