Salin Artikel

Warga Tebet Kecewa kepada Dinas Citata DKI: Tembok Mau Roboh Kok Bangun Parit dan Pasang Kawat Besi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ami (53), warga Tebet, Jakarta Selatan, merasa kecewa kepada Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI Jakarta.

Pasalnya, Dinas Citata DKI dinilai telah membuat keputusan tak masuk akal dalam menyelesaikan permasalahan Ami dengan tetangga di belakang rumah.

"Permintaan kami adalah membangun ulang fondasi, tapi nyatanya hanya pembangunan parit dan kawat yang ditaruh di belakang rumah. Jadinya kan malah enggak ada korelasi," kata Ami kepada Kompas.com, Senin (15/5/2023).

Adapun Ami meminta pembangunan fondasi lantaran sang tetangga disebut asal-asalan menguruk tanah di belakang rumahnya.

Tetangga yang diketahui bernama Abdurrahman itu disinyalir tak menggunakan fondasi ketika menimbun tanah setinggi tiga meter.

"Kepercayaan yang saya berikan ke Dinas Citata DKI ternyata salah. Dinas Citata DKI tidak memfasilitasi permasalahan ini dengan baik. Padahal mereka sudah survei bolak-balik," ujar dia.

Akibat keputusan yang jauh di luar harapan, Ami akhirnya merenovasi rumahnya agar tak membahayakan nyawa keluarganya.

Ia mulai merenovasi rumah pada Rabu (10/5/2023) dengan modal pinjaman bank.

"Saya terpaksa meminjam uang dari bank. Mau tidak mau harus saya perkuat tembok ini, kalau enggak, nyawa keluarga saya terancam," papar dia.

"Saya juga tidak dapat bantuan sepeser pun dari Abdurrahman. Kami murni mengeluarkan dari kantong sendiri," tegas dia.

Sebagai informasi, tembok rumah Ami retak-retak dan nyaris roboh lantaran terdampak proyek pembangunan di belakang rumahnya.

Tembok rumah Ami retak-retak setelah tetangganya diduga menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.

Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.

Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal dan kini tambalan tersebut justru mengeluarkan retakan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/15/16553171/warga-tebet-kecewa-kepada-dinas-citata-dki-tembok-mau-roboh-kok-bangun

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke