JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Jumat (19/5/2023), Kompas.com menyusuri trotoar di Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, dan merasakan betapa trotoar itu tidak ramah pejalan kaki.
Beberapa batu konblok pada trotoar yang berbatasan langsung dengan deretan pohon bambu hilang, sehingga menimbulkan lubang yang cukup dalam.
Selain itu, kontur trotoar itu tidak rata dan bisa menyebabkan pejalan kaki yang melewatinya tersandung hingga terjatuh.
Kondisi trotoar semakin memprihatinkan dan seperti tidak terurus karena banyaknya tanaman liar yang tumbuh di badan trotoar.
Akibatnya, trotoar selebar sekitar 1,5 meter itu terasa sempit.
Tak berhenti sampai di sana, pengemudi ojek online yang nongkrong di badan trotoar juga mengganggu aktivitas pejalan kaki.
Kondisi seperti ini ternyata hampir bisa ditemui di setiap sudut Jakarta.
Nurul Siti (27) yang setiap hari berjalan di trotoar Jalan Galunggung, Kelurahan Guntur, Jakarta Selatan, mengaku seperti berjalan di pinggir jurang ketika melewati trotoar dengan lebar satu meter itu.
”Kalau lewat di trotoar (Jalan Galunggung) seperti di pinggir jurang. Sebelah kanan parit, sebelah kiri pengendara. Belum lagi ditambah trotoarnya rusak,” ujarnya, Senin (31/10/2022), dilansir Kompas.id.
Berdasarkan pantauan, trotoar di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, juga rusak dan membahayakan pengguna.
Trotoarnya berupa pasir yang menjorok ke badan jalan raya.
Padahal, trotoar itu merupakan akses utama pedestrian yang turun dari Halte Mampang Prapatan untuk menuju kawasan perkantoran di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
”Berjalan kaki dari halte (Mampang Prapatan) ke kantor saya di Tendean cukup berbahaya. Kendaraan lalu lalang tepat di sebelah saya,” ungkap Ruslan (35) saat menuju ke kantornya.
Bergeser ke Jalan Rawabelong, Jakarta Barat, trotoar dengan lebar sekitar 1 meter itu dipenuhi pedagang dan kendaraan yang parkir.
Pejalan kaki yang menggunakan trotoar perlu bermanuver naik turun karena jalur mereka terhalang barang dagangan.
(Kompas.com : Dzaky Nurcahyo/ Kompas.id/ Willy Medi Christian Nababan)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/20/15480871/trotoar-jakarta-tak-ramah-pejalan-kaki-warga-seperti-berjalan-di-pinggir