Salin Artikel

Keteguhan Lies atas Rumah Reyotnya di Tengah Apartemen Mewah, Tak Mau Pindah Meski Punya Properti di Luar Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu tetangga Lies (68) pindah dari area yang kini jadi area Apartemen Thamrin Executive Residence, Jakarta Pusat, pada 2012.

Waktu itu, usia Lies sudah menginjak 57 tahun. Banyak kenangan yang menjadi alasan Lies menolak tawaran pemilik apartemen.

Lies mengaku sejak kecil sudah tinggal di rumah itu. Rumah tersebut sudah diwariskan turun temurun dan kini menjadi miliknya.

“Saya tidak mau pindah, orang saya di sini dari saya lahir. Saya tidak akan mau dibayar berapa pun,” ujar Lies saat berbincang dengan Kompas.com, empat tahun lalu.

Lies hidup bersama suami dan satu anak bungsunya. Sedangkan anggota keluarga Lies yang dahulu juga tinggal di sana menerima uang gusuran dan memilih untuk pindah.

Meski sudah reyot, rumah Lies masih berdiri di tengah apartemen mewah itu. Rumah reyot milik lansia itu berdiri tegar di sisi kanan apartemen.

Posisi rumah Lies lebih rendah dibandingkan tanah yang sudah dibangun apartemen. Sebagian besar genting yang terpasang sudah menghitam.

Lies sempat menyebutkan, ia sebenarnya memiliki properti lain yang bisa ditinggalinya bersama suami dan anak. Bahkan, ia punya rumah lain yang relatif mewah.

"Rumah saya di Bandung di pinggir jalan itu dua hektar, terus di Tangerang juga ada gede malah," ujar Lies Jumat (20/9/2019).

Selain memiliki rumah mewah, ia juga mengaku punya indekos yang dibelinya sejak dulu. Aset itu yang kini menjadi pemasukannya untuk hidup sehari-hari.

"Dulu pas masih muda saya investasi bangun kos sama rumah. Itu di Kebon Melati ada 12 pintu kosan saya, lalu ada juga di Taman Mini kosan saya 15 pintu," kata Lies.

Meski memiliki rumah mewah lain, Lies tetap memilih tinggal di rumah tua tersebut. "Saya lebih pilih tinggal di sinilah, sudah nyaman. Ini (rumah) tumpah darah saya," ujarnya.

Pernah ditawar hingga Rp 4 miliar

Jenggo (53), mantan tetangga Lies, juga sempat menempati kawasan Kampung Kebon Melati sebelum dijadikan kompleks apartemen.

Menurut dia, Lies sudah sering ditawari pihak apartemen untuk menjual rumah dan tanah yang ditempatinya. Namun, tawaran itu ditolak olehnya.

Cuma kan posisi dia (Lies) memang bertahan, pernah ditawarin Rp 4 miliar enggak mau," papar Jenggo.

Adapun Kompas.com telah mencoba untuk menemui Lies. Kendati demikian, ia enggan memberikan pernyataan apa pun soal rumahnya.

Tak lama, seorang pria lanjut usia mengikuti Lies dari belakang. Pria yang diketahui merupakan suami Lies itu hanya terdiam, lalu keluar dari rumahnya. Selama beberapa menit, keduanya berada di area luar rumah.

Kompas.com juga telah berupaya mendatangi pihak manajemen Apartemen Thamrin Excecutive Residence. Salah satu sekuriti yang berjaga menyampaikan, manajemen apartemen tak bisa ditemui.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/21/09415131/keteguhan-lies-atas-rumah-reyotnya-di-tengah-apartemen-mewah-tak-mau

Terkini Lainnya

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke