DEPOK, KOMPAS.com - Paian Siahaan, ayah Ucok Munandar Siahaan, masih mengingat betul sifat anaknya yang penuh perhatian.
Sifat Ucok yang senang memperhatikan hal-hal kecil, membuatnya dekat dengan kakak dan adiknya, serta kedua orangtuanya.
Paian mengaku sering melihat Ucok, putranya yang merupakan korban hilang dalam kerusuhan Mei 1998, menyiapkan teh manis untuk ibunya.
"Jadi, Ucok sudah tahu kebiasaan ibunya yang selalu minum teh manis setiap pulang kegiatan. Jadi dia selalu siapkan itu kalau ibunya ada kegiatan dan pulang sore hari," kata Paian kepada Kompas.com di kediamannya di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).
Kebiasaan ini bermula ketika ibu Ucok masih bekerja dan mengikuti kegiatan organisasi.
Dahulu, ibu Ucok selalu ada kegiatan dengan organisasi yang diikuti. Jadi, ia kerap selalu pulang sore menjelang malam hari.
Ibunya selalu menyeduh teh manis untuk dinikmati setibanya pulang ke rumah.
Ucok, tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya, ternyata selalu memperhatikan kebiasaan itu.
Hal itu yang kemudian mendorong Ucok berinisiatif menyiapkan secangkir teh manis di meja ruang tamu setiap kali ibunya mengikuti agenda kegiatan organisasi itu.
"Kebiasaan itu yang selalu saya ingat. Itulah kelebihannya, suka memperhatikan hal-hal kecil," jelas Paian.
Hal lain yang masih Paian ingat tentang anak keduanya yang lahir pada 17 Mei 1976 itu adalah kebiasaan membantu orangtua.
Ucok sedari kecil sudah memahami bahwa ia harus selalu membantu mereka karena tidak memiliki asisten rumah tangga (ART).
"Dulu, istri saya kerja. Saya juga kerja. Ucok tau untuk selalu bantu orangtuanya kalau pulang sekolah," tutup Paian.
Semasa era Orde Baru, Soeharto melakukan segala cara untuk mempertahankan kuasanya.
Ia meredam segala kritik yang ditujukan, bahkan dengan lewat cara kekerasan. Sejumlah aktivis diculik.
Beberapa dilepaskan, namun sebagian tak pernah kembali hingga kini.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat, terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara.
Dari angka penculikan tersebut, satu orang dinyatakan meninggal, yaitu Leonardus Gilang, sembilan orang dilepaskan, dan 13 lainnya masih menghilang sampai saat ini.
Dari 13 aktivis yang statusnya masih sebagai orang hilang, salah satunya adalah Ucok Munandar Siahaan.
Menurut kesaksian seorang temannya dan Paian, Ucok diculik beberapa hari sebelum ulang tahunnya dan dilaporkan terakhir terlihat pada 10 Mei 1998 sekitar pukul 20.00 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/23/10093211/ucok-aktivis-98-di-mata-ayah-selalu-memperhatikan-hal-hal-kecil