Sebab, ruko-ruko tersebut mencaplok bahu jalan dan saluran air sejak 2019 demi mendirikan restoran dan kafe, yang kemudian disewakan kepada pedagang.
"Kalau ngecek di jalan itu, ada 22 ruko (yang harus dibongkar)," ungkap Ali kepada awak media, Selasa (23/5/2023).
Sementara itu, kata dia, total ada 42 ruko yang berada di RT 011 RW 03.
Dari 22 ruko yang harus dibongkar, baru empat ruko yang mulai dibongkar secara mandiri oleh pemiliknya.
Menurut Ali, pemilik ruko lainnya juga hendak membongkar bangunan mereka yang memakan saluran air. Namun, para pemilik ruko terhalang ketersediaan tukang.
Karena itu, mereka belum membongkar bangunan yang mencaplok bahu jalan dan saluran.
"Yang lain mau membongkar juga. Cuma, informasi dari camat bahwa mereka belum dapat tukang," tutur Ali.
Ali mengaku telah memberikan waktu kepada para pemilik ruko agar membongkar bangunan secara mandiri.
Namun, jika pemilik ruko belum membongkar bangunan mereka hingga besok, Pemerintah Kota Jakarta Utara bakal membongkarnya.
"Besok kalau mereka masih ada yang belum bongkar, kami akan bongkar," tegas Ali.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, hingga Selasa (23/5/2023) sore, sudah ada empat ruko yang dibongkar mandiri.
Ruko-ruko tersebut adalah ruko di Blok Z4 Utara Nomor 18-19, Blok Z4 Utara Nomor 20, Blok Z8 Selatan Nomor 9-11, dan Blok Z8 Selatan Nomor 27.
Kendati demikian, pembongkaran tersebut belum sepenuhnya rampung. Bagian yang dibongkar baru sebatas keramik, dudukan genset, dan tembok.
Sementara itu, ruko-ruko lainnya masih buka seperti biasa. Padahal, batas waktu untuk pembongkaran hanya tersisa beberapa jam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/23/19010231/wali-kota-jakut-ungkap-22-ruko-di-pluit-harus-dibongkar-karena-caplok
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.