Salin Artikel

Saat Sejoli Belum Menikah Berduaan di Kamar Kos lalu Digerebek Satpol PP…

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejoli bernama Aldi (25) dan Tania (20) sedang berduaan di kamar kos saat Satpol PP melakukan razia, Kamis (25/5/2023) pagi.

Rumah kos itu berlokasi di Jalan Kramat Jaya Baru Blok F1 No 262 RT 007/RW 010 Johar Baru, Jakarta Pusat.

Di bangunan tiga lantai yang tidak terawat itu, para petugas melakukan pengecekan bagi penghuni yang belum wajib lapor kepada RT setempat.

“Mana KTP kamu? Warga mana kamu?” kata petugas kepada Aldi.

Pemuda yang bekerja di bagian gudang perusahaan e-commerce itu mengenakan jaket hoodie abu-abu dan celana pendek hitam bergaris merah di sisinya.

Dia tampak kikuk saat mengambil dompetnya dari dalam lemari dan menyerahkan identitasnya kepada petugas.

Sementara itu, Tania sempat kesulitan mencari kartu identitas miliknya.

Tania bolak-balik mencari KTP-nya, hingga akhirnya menemukannya di saku celana panjang milik Aldi.

“Tuh kan, ada di kamu,” kata Tania sambil tersenyum.

Rambutnya digelung ke atas. Tubuhnya yang ramping dibalut rok terusan berwarna hitam yang panjangnya selutut.

Sejoli itu warga Kemayoran. Keduanya telah menjalin hubungan selama sebulan terakhir dan memang berniat untuk menikah.

Aldi mengaku, dirinya sering diajak Tania main ke kos untuk beristirahat selepas bekerja.

“Baru sebulan terakhir diminta tinggal bareng di sini. Mau ke jenjang nikah, tapi masih mengumpulkan biaya,” ujar Aldi saat diwawancarai.

Di sisi lain, Tania mengungkapkan kamar kos itu bukan miliknya, melainkan kakak sepupunya.

“Ini kamar kakak sepupu, aku main doang di sini. Kakak sepupu lagi pergi sama suaminya,” tutur dia.

“Dia (Aldi) baru di sini juga. Semalam kan dia kerja sampai jam tiga subuh, baru ketemu aku di sini,” lanjut dia.

Atas perbuatannya, Tania mengaku salah.

“Ya aku tahu aku salah, gitu deh,” ujar dia.

“Mungkin sebaiknya begitu (pisah dulu). Toh, nanti akan tinggal bareng lagi kalau sudah sah,” sambung Tania.

Kamar kos digeledah

Meski dimintai keterangan dan kamar kosnya digeledah oleh petugas, Aldi dan Tania tidak terlihat ketakutan.

Keduanya tampak tenang dan tersenyum kepada petugas dan awak media.

“Izin masuk, ya. Harus diperiksa, nih,” kata salah satu petugas.

Petugas masuk dan menyalakan saklar lampu, pemandangan kamar kos menjadi lebih jelas. Ukuran ruang standar dengan kamar mandi dalam yang dilengkapi sebuah kasur spring bed.

Selain itu, terdapat sebuah lemari dan sebuah kasur tambahan yang disandarkan berdiri ke dinding.

Di dekat kasur utama, ada beberapa botol air mineral berukuran 1,5 liter yang isinya nyaris kosong.

Petugas mengernyitkan kening dan mulai mengecek lemari.

“Buka nih, buka,” kata dia kepada Aldi.

Aldi menurut, membuka lemari baju yang nyaris tidak ada bajunya. Hanya terlihat sepotong jaket dan sepasang celana.

Sisanya, terdapat sejumlah barang yang terdiri dari deodoran, pengharum ruangan, baby oil, beberapa jenis kudapan ringan, dan remot pendingin ruangan (AC) di rak dalam lemari.

Selain menyuruh Aldi mengeluarkan seluruh isi kantung celananya, petugas juga turut menggeser kasur utama di kamar kos itu.

“Harus di cek semua, takutnya ada ‘pelicin’,” imbuh dia.

Hasil tes urine positif

Atas kelalaian Aldi dan Tania tidak melapor sebagai tamu lebih dari 1x24 jam, mereka terancam Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, tepatnya Pasal 57.

Dalam pasal tersebut, pendatang yang tidak melapor ke RT setempat bisa dikenakan sanksi pidana maksimal 2 bulan atau denda maksimal Rp 20 juta jika terkena razia Satpol PP.

“Mereka diminta datang sidang tanggal 16 Juni ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Jakarta Pusat Desfira kepada Kompas.com.

Di sisi lain, Tania ditemukan positif narkoba jenis amfetamin setelah menjalankan tes urine.

“Ada dua orang dites urine, satu positif jenis amfetamin,” kata Penanggungjaawab Poli Terapi Rumatan Metadon (PJ PTRM) Putra saat diwawancarai di lokasi.

Selanjutnya, hasil tes urine itu akan dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Baru nanti ditindak jika pelaku mau direhabilitasi dan sebagainya,” ujar Putra.

Secara terpisah, Desfira turut menanggapi hasil tes urine Tania.

“Untuk hasil tes urine kita teruskan ke BNN,” imbuh dia.

Pengendalian dan pengawasan rumah kos

Satpol PP dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bekerja sama melakukan giat razia kos bersama pengurus kecamatan setempat.

“Ini arahan tingkat provinsi yang diteruskan ke tingkat walikota seluruh wilayah. Semua 8 kecamatan yang ada di Jakarta Pusat akan kami sisir satu persatu,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Tumbur Parluhutan Purba di lokasi usai giat selesai.

Para petugas akan melakukan pengecekan atas beberapa hal. Di antaranya, pengawasan tentang bangunan berubah fungsi, memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau izin usaha, dan terkait jika penghuni telah wajib lapor ke RT/RW setempat.

“Selanjutnya, nanti dapat kami lakukan sanksi apabila tidak terpenuhi persyaratan dalam Pergub 193 Tahun 2014, maupun Perda No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum Pasal 36 Ayat 3 Tentang Wajib Lapor,” lanjut Purba.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/26/06262501/saat-sejoli-belum-menikah-berduaan-di-kamar-kos-lalu-digerebek-satpol-pp

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke