Salin Artikel

Menengok Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang Berbau Busuk

DEPOK, KOMPAS.com - Bau tak sedap mulai mengganggu indera penciuman saat Kompas.com mengunjungi Pasar Kemiri Muka, Depok pada Selasa (30/5/2023).

Hal itu disebabkan oleh keberadaan sampah-sampah yang menggunung di tempat pembuangan sementara (TPS).

Gunungan sampah itu juga merusak pandangan orang yang lalu lalang di sekitarnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, area TPS yang berada di sudut bagian Utara Pasar Kemiri Muka dengan mudah terlihat meski posisinya dikelilingi tembok apartemen, pos keamanan pasar, dan kios-kios pedagang.

Pasalnya, gunungan sampah itu memiliki ketinggian sekitar lima meter, nyaris sejajar dengan atap kios-kios pedagang Pasar Kemiri Muka.

Ada tiga kios pedagang yang bersinggungan langsung dengan TPS, yakni kios pedagang ayam potong, warung makan, dan warung kopi.

Selebihnya, kios-kios lain berjarak dengan tiga kios itu atau terpisah oleh Jalan Blora 4, Pasar Kemiri Muka.

Meski begitu, aroma tak sedap yang dihasilkan dari gunungan sampah di TPS tetap saja tercium.

Apalagi jika angin berembus, mengempaskan aroma tak sedap itu ke hidung para pengunjung.

Sampah-sampah di TPS itu didominasi sampah sayuran, buah-buahan, keranjang, karung, dan sampah rumah tangga.

Parahnya, kondisi sampah sudah membusuk. Hal itu ditandai dengan beberapa sampah yang sudah menghitam dan mengeluarkan air.

Belatung mengerubungi tumpukan sampah yang menggunung di sana. Bahkan, ada juga belatung yang berserakan di area depan warung makan.

Gunungan sampah itu juga menutupi sebagian Jalan Kemiri Muka.

Akibatnya, jalan yang harusnya cukup untuk dua mobil pikap melintas berbarengan, kini hanya dapat dilalui satu mobil.

Kondisi itu memicu kegeraman para pedagang Pasar Kemiri Muka. Mereka beranggapan kondisi sampah yang menggunung itu sudah seperti di TPA.

Buntutnya, para pedagang memasang sejumlah banner berisi protes yang ditujukan ke DLHK Kota Depok.

Terpasang dua banner bertuliskan "Kembalikan fungsi TPS Pasar Kemiri Muka Depok seperti semula!" dan "Pasar Kemiri Muka Depok bukan tempat pembuangan akhir (TPA)".

Spanduk-spanduk itu dipasang di tembok pinggir rel kereta dekat TPS tersebut.

"Saya anggap sekarang ini TPS Pasar Kemiri seperti menjadi TPA. Kenapa? Karena yang membuang sampah di situ bukan dari lingkungan pasar saja," kata Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Kemiri Muka Depok (KPPKMD) Karno Sumardo, Senin (29/5/2023).

Selain sampah pedagang, sampah-sampah di sana juga berasal dari enam RW di sekitar Pasar Kemiri Muka.

Karno meminta petugas DLHK segera mengangkut sampah yang sudah menggunung di sana.

"Tidak ada alasan bagi DLHK, misalnya longsor. Saya cross-check, aktivitas masih berjalan. Saya tidak mau keterangan sepihak," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/30/11064951/menengok-gunungan-sampah-di-tps-pasar-kemiri-muka-yang-berbau-busuk

Terkini Lainnya

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke