Salin Artikel

Tatapan Kosong Daniya ke Pusara, Antarkan Jenazah Anaknya yang Tewas Terbakar di Cakung

Ditemani beberapa anggota keluarganya, Daniya berjalan di belakang rombongan yang membawa keranda. Keranda itu berisi jenazah anaknya, T (10), yang tewas dalam kebakaran di rumahnya. 

Sesekali, tetangga Daniya menghampiri untuk menyampaikan belasungkawa. Beberapa turut mengelus dan menepuk-nepuk pundak Daniya.

Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah T lebih dulu dishalatkan di Mushala Nurul Huda. 

Mushala itu berjarak hanya beberapa meter saja dari bekas kediaman T sekeluarga.

Selama dishalatkan, jenazah T sudah berada di dalam keranda. Ia ditutupi oleh kain bercorak batik dan kain berwarna hijau.

Ketika orang-orang menyhalatkan anaknya, Daniya duduk diam di teras mushala.

Kepalanya terus menunduk. Keningnya mengerut dan bibirnya cemberut. Sesekali, Daniya mengintip ke dalam area shalat.

Pada pukul 13.54 WIB, shalat jenazah selesai. Orang-orang yang berada di dalam area shalat langsung keluar sambil menggotong keranda T.

Mereka berjalan lebih dulu ke TPU Kramat Pulo Jahe yang lokasinya berada tepat di sisi kiri mushala.

Liang lahad untuk jasad T telah disiapkan. Lokasinya berada di seberang jalan masuk pemakaman dan berada di area pemakaman keluarga.

Jenazahnya diturunkan ke liang lahad sekitar pukul 13.57 WIB. Lantunan adzan dikumandangkan pukul 13.59 WIB.

Sepanjang pemakaman, tidak ada isak tangis yang terdengar. Namun, ekspresi murung tampak pada wajah para anggota keluarga T.

Ucapan agar keluarga tetap tabah di tengah musibah masih terdengar.

Beberapa tetangga tampak menyemangati keluarga korban dengan mengelus dan menepuk-nepuk pundak keluarga korban.

Prosesi pemakaman selesai pukul 14.09 WIB dan langsung dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga oleh keluarga korban.

Setelah prosesi tabur bunga, seluruh anggota keluarga T langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Kebakaran di Jalan Swadaya, Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Jumat, menewaskan T.

Api penyebab kebakaran diduga berasal dari korek api yang dimainkan oleh T.

Selain memakan satu korban jiwa, kebakaran itu juga menghanguskan rumah T dan tujuh rumah di sekitarnya.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, T ditemukan tergeletak tertimpa puing-puing bangunan di ruang tamu usai pemadaman berakhir.

"Korban jiwa diketahui seorang anak difabel berinisial T. Dugaan sementara, T hendak menyelamatkan diri tapi terjebak di ruang tamu dan tertimpa atap," ujar dia secara tertulis, Jumat.

Peristiwa kebakaran ini pertama kali dilaporkan pukul 04.28 WIB. Saat itu, api sudah dalam keadaan besar.

Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran dan 60 personel pun langsung dikerahkan.

Berdasarkan laporan para saksi mata, api berasal dari rumah T. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ujar Gatot, ternyata api berasal dari kamar tidur T.

Pemadaman pun langsung dilakukan saat para pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Meski sempat terhambat karena akses masuk yang sempit, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/02/16191551/tatapan-kosong-daniya-ke-pusara-antarkan-jenazah-anaknya-yang-tewas

Terkini Lainnya

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke