Salin Artikel

Warga Usul Sekolah GIS Condet Wajibkan Siswanya Naik Bus Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengatasi kemacetan di kawasan Global Islamic School (GIS), Jakarta Timur, warga di lingkungan tersebut mengusulkan agar GIS mewajibkan siswanya naik bus atau mobil antar-jemput sekolah.

Biasanya, kawasan itu macet di pagi dan sore hari, terutama saat jam masuk dan pulang sekolah.

"Dari manajemen sekolahnya juga, diterangkan dari sekolah agar mewajibkan siswa naik bus sekolah," ucap Husin selaku Ketua RT 08/03 kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023)

Hal ini mengingat tingginya volume kendaraan pribadi yang lalu lalang untuk antar-jemput siswa di kawasan itu.

"Global (GIS) mungkin perlu koordinasi aja ke volume kendaraan, 90 persen pasti naik mobil lah," ucap dia lagi.

Usulan serupa juga disampaikan Ketua RT 01/03, agar pihak sekolah bisa memaksimalkan fasilitas antar-jemput yang dimiliki sekolah itu.

"Ya namanya sekolah mahal, satu orang satu mobil, sering lihat saya, padahal dia (GIS) kan punya mobil antar jemput juga, kan aman kayak gitu (pake jemputan) kalau telat bukan tanggung jawab orang tua, tapi tanggung jawab yang jemput," ucap Zain.

Keduanya berharap, dengan dimaksimalkannya fasilitas antar-jemput ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas saat waktu rawan macet di area tersebut.

Selain GIS, sekolah EMIISc Jakarta juga ikut menyumbang kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang Jalan Raya Condet, Jakarta Timur.

Hal ini lantaran kedua sekolah tersebut jaraknya sangat berdekatan, ditambah lagi sebagian besar siswa diantar menggunakan mobil.

Lokasi EMIISc yang berada di area perumahan membuat sekolah itu minim tempat parkir.

Pantauan langsung Kompas.com, padatnya situasi lalu lintas berlangsung saat kendaraan roda empat yang mengantar anak sekolah, menumpuk di area pengantaran di dalam sekolah. Antrean mengular hingga ke luar gerbang.

Otomatis, kendaraan lain yang hendak melintas, baik ke arah Jalan TB Simatupang atau Cililitan, terpaksa ikut berhenti menunggu antrean mobil yang hendak memutar arah dari gerbang sekolah menuju jalan raya.

Biasanya, jalur ini mengalami kemacetan pukul 07.00-07.30 WIB setiap pagi pada Senin-Jumat.

Tak hanya pagi hari, kemacetan juga terjadi pada siang hari saat jam pulang sekolah, sekitar pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Di sisi kanan dan kiri Jalan Raya Condet bakal dipenuhi mobil yang menjemput anak sekolah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/06/11513471/warga-usul-sekolah-gis-condet-wajibkan-siswanya-naik-bus-sekolah

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ketika Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati dan Tak Mau Dipecat dari Dinas Militer...

Ketika Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati dan Tak Mau Dipecat dari Dinas Militer...

Megapolitan
Pria Bunuh Kekasih di Bogor karena Korban Tak Terima Diputus Hubungan

Pria Bunuh Kekasih di Bogor karena Korban Tak Terima Diputus Hubungan

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Ajukan Wisma Atlet Jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Pemprov DKI Diminta Ajukan Wisma Atlet Jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Menko PMK Muhadjir Sebut Belum Ada Arahan Jokowi Soal Penampungan Pengungsi Rohingya

Menko PMK Muhadjir Sebut Belum Ada Arahan Jokowi Soal Penampungan Pengungsi Rohingya

Megapolitan
Rinoa Aurora Cabut Laporan terhadap Leon Dozan, Polisi: Belum Lihat 'Hitam di Atas Putih'

Rinoa Aurora Cabut Laporan terhadap Leon Dozan, Polisi: Belum Lihat "Hitam di Atas Putih"

Megapolitan
Rinoa Aurora Cabut Laporan terhadap Leon Dozan, Polisi: Tidak Bisa Langsung Bebas

Rinoa Aurora Cabut Laporan terhadap Leon Dozan, Polisi: Tidak Bisa Langsung Bebas

Megapolitan
KPU DKI Minta Gudang Logistik dan Tempat Rekapitulasi di Kemayoran Diganti

KPU DKI Minta Gudang Logistik dan Tempat Rekapitulasi di Kemayoran Diganti

Megapolitan
Hal-hal yang Dapat Meringankan Hukuman Mati Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur

Hal-hal yang Dapat Meringankan Hukuman Mati Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur

Megapolitan
Mahfud MD Sebut Pengungsi Rohingya Akan Dikembalikan ke Negara Asal

Mahfud MD Sebut Pengungsi Rohingya Akan Dikembalikan ke Negara Asal

Megapolitan
Gibran Bagi-bagi Susu, Bawaslu DKI Minta Heru Budi Tegas Soal Aturan CFD

Gibran Bagi-bagi Susu, Bawaslu DKI Minta Heru Budi Tegas Soal Aturan CFD

Megapolitan
RSAB Harapan Kita Belum Deteksi Kasus Pneumonia Mycoplasma pada Anak-anak

RSAB Harapan Kita Belum Deteksi Kasus Pneumonia Mycoplasma pada Anak-anak

Megapolitan
Punya Anak, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Harap Tuntutan Hukuman Mati Diperingan

Punya Anak, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Harap Tuntutan Hukuman Mati Diperingan

Megapolitan
Banyak Besi di Lapak Rongsokan yang Terbakar di Depok, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Banyak Besi di Lapak Rongsokan yang Terbakar di Depok, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Megapolitan
Ungkap Dugaan Oknum Polisi Tak Netral, Aiman: Ini Bentuk Cinta Saya ke Institusi Polri

Ungkap Dugaan Oknum Polisi Tak Netral, Aiman: Ini Bentuk Cinta Saya ke Institusi Polri

Megapolitan
Sebelum Diperiksa, Aiman Mengaku Serahkan Bukti ke Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud

Sebelum Diperiksa, Aiman Mengaku Serahkan Bukti ke Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke