Salin Artikel

Polda Metro Jaya Tangkap Dua Pelaku TPPO Penyalur PMI Ilegal

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di DKI Jakarta pada Selasa (6/6/2023).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, kedua pelaku masing-masing berinisial A (30) dan HCI (61).

Tersangka A ditangkap di Jakarta Timur.

"(Sementara itu), atas nama HCI, penangkapan di Jalan Persahbatan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas," tutur Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (9/6/2023).

Ia menyebutkan, HCI dan A tak saling mengenal.

Menurut Hengki, HCI telah mengirimkan 80 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Arab Saudi.

Berdasar penyelidikan, para PMI itu tak mendapatkan gaji sesuai dengan yang dijanjikan pihak HCI.

"Yang bersangkutan (HCI) akui telah kirimkan kurang lebih 80 TKI ilegal. Dengan modus, yang bersangkutan memberi uang ke suami atau keluarga untuk dapat izin. Kemudian, (80 PMI) dikirim ke luar negeri secara ilegal," urainya.

"Kami dapat info dari (PMI) yang sudah dari luar negeri, mendapat gaji tidak sesuai semestinya, tidak sesuai yang dijanjikan," lanjut Hengki.

Sementara itu, kata dia, A juga mengirimkan PMI ilegal ke Arab Saudi.

Hengki tak mengungkap berapa jumlah PMI yang dikirimkan ke Arab Saudi secara ilegal.

Namun, berdasarkan pemeriksaan, A telah mengirimkan PMI ke Arab Saudi secara ilegal sebanyak 7-8 kali.

"Atas nama A, ini khusus kirimkan TKI ilegal ke Arab Saudi. Berdasarkan pengakuan, sudah 7-8 kali kirimkan tenaga kerja ilegal ke Arab Saudi," urai dia.

A dan HCI disangkakan Pasal 2 dan/atau Pasal 4 dan/atau Pasal 10 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dan/atau Pasal 81 juncto Pasal 69 UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI.

Kemudian, A dan HCI terancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/10/06582311/polda-metro-jaya-tangkap-dua-pelaku-tppo-penyalur-pmi-ilegal

Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke