DEPOK, KOMPAS.com - BEM Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan, ada sepuluh calon mahasiswa baru (camaba) yang hendak mengundurkan diri imbas uang kuliah tinggal (UKT) yang mahal.
Adapun sepuluh camaba itu masuk UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.
"Ada kurang lebih hampir sepuluh mahasiswa baru yang kemudian mengadu hampir tidak mau melanjutkan kuliah di UI," ungkap Ketua BEM UI Melki Sedek Huang saat konferensi pers di UI, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).
Menurut dia, sepuluh camaba itu berasal dari jurusan yang berbeda-beda.
Dalam kesempatan itu, Melki tidak mengungkapkan nama para camaba yang hendak mengundurkan diri.
Namun, ia memastikan, sepuluh camaba tersebut hendak mengundurkan diri karena mahalnya biaya UKT masing-masing.
Katanya, mereka yang hendak mengundurkan diri dikenai biaya UKT di atas Rp 15 juta.
"(Mundur) karena mahalnya biaya pendidikan. Cuman, namanya tidak bisa kami berikan," tegas Melki.
"Kalau mereka yang hampir mundur ini rata-rata dipatok di atas Rp 15 juta," lanjutnya.
Curhat Camaba UI
Mahalnya nominal uang kuliah tunggal (UKT) di Universitas Indonesia (UI), dikeluhkan Sabrina Syifa dan Rachel, dua mahasiswa baru kampus tersebut.
Keduanya sama-sama tak menyangka UKT yang didapat jauh lebih mahal dari yang mereka perkirakan.
Sabrina mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan dana untuk membayar UKT usai diterima di jurusan Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI pada Maret lalu.
Namun, ia terkejut dan bingung lantaran UKT yang didapatnya cukup jauh dari perkiraan dana yang telah dipersiapkan.
"Dapat nominal UKT Rp 15 juta, nominal UKT-ku cukup jauh dari perkiraan dana yang sudah aku sisipkan," ujar Sabrina saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Tak berbeda dengan Sabrina, Rachel juga kaget dikenai biaya UKT sebesar Rp 15 juta per semester usai diterima di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
"Kemarin aku dapat UKT golongan 10, di Rp 15 juta (per semester). Kaget dong, mahal banget," kata Rachel kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Biaya kuliah tersebut, kata Rachel di luar ekspektasinya.
Sebab, dengan kondisi keuangan orangtuanya, Rachel awalnya memperkirakan UKT-nya paling tinggi sebesar Rp 10 juta per semester.
Universitas Indonesia (UI) sebelumnya sudah angkat bicara menanggapi keluhan calon mahasiswa baru soal mahalnya uang kuliah.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia Amelita Lusia memastikan, tidak ada calon mahasiswa baru (camaba) yang tidak jadi kuliah di UI karena persoalan ekonomi.
"Kami berprinsip tidak ada camaba yang tidak jadi kuliah di UI jika sudah dinyatakan diterima, karena masalah finansial ini," ucap Amel kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Amel menjelaskan, soal penetapan UKT, tersebut sudah didasarkan pada data yang diunggah oleh camaba UI dalam sistem.
Sebab, sebelumnya camaba telah diminta agar melengkapi berkasnya sebagaimana tercantum di sistem penerimaan tersebut.
Jadi, bila camaba UI tidak menyetujui angka penetapan UKT, maka mereka boleh menyampaikan keberatannya dengan mengajukan pertanyaan pada sistem.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/27/10231751/imbas-ukt-mahal-10-camaba-ui-disebut-hendak-mengundurkan-diri