Saat itu, SR berkendara sendirian dari arah Summarecon Crown Gading menuju rumah sakit, setelah mendapat kabar sang anak masuk rumah sakit.
"Modus begal tiba-tiba memepet motor ibu saya di kanan kiri, terus berusaha matiin kunci motor sambil ngancam pakai sajam," kata Sari (27), anak SR, saat dihubungi, Rabu.
Sari mengatakan, pelaku juga sempat berbicara sesuatu kepada SR yang memohon agar motornya tidak diambil.
Korban yang saat itu sendirian tidak bisa berkutik karena ketakutan diadang empat orang pelaku.
"'Kasih enggak? Kasih enggak?' Terus ngomong enggak jelas gitu sambil tangannya rogoh-rogoh kunci, ibu sudah enggak dengar mereka ngomong apa karena nge-blank, sudah panik ketakutan sendirian," kata Sari.
Para pelaku kemudian mendorong SR hingga jatuh dari motornya. Setelah itu, para pelaku membawa kabur motor Beat milik korban.
Sari menuturkan, dari keterangan ibunya, keempat pelaku masih terlihat muda.
"Pelaku empat orang, (bawa) dua motor. Remaja tanggung, kurus tinggi, motornya Beat," jelas Sari.
Tempat pembegalan itu sering dilewati SR saat berangkat kerja. Jaraknya sekitar lima kilometer dari rumah. Kini SR mengalami trauma akibat kejadian yang menimpanya.
"Lima sampai enam kilometer. Setiap hari kerja lewat situ. Ibu saya itu guru, biasa berangkat dari rumah jam setengah lima pagi atau setelah subuh," ujar Sari.
Sari telah melaporkan aksi begal yang menimpa ibunya ke Polsek Tarumajaya Bekasi. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Buat laporan pagi sekitar 8.30 WIB. Laporan diterima baik sama polisi, sudah cek ke TKP juga dan menjelaskan kejadian," ujar Sari.
Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/209/VI/2023/SPKT/POLSEK TARUMAJAYA/POLRES METRO BEKASI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/28/17150821/kronologi-pembegalan-di-bekasi-seorang-ibu-ditodong-sajam-dan-didorong