Salin Artikel

DPRD DKI Minta Pemprov Perbanyak Rusunawa daripada Bangun Rumah DP Rp 0

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta memperbanyak rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) dibandingkan membangun rumah DP Rp 0.

Permintaan tersebut disampaikan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah, karena melihat banyaknya kebutuhan hunian layak untuk warga kurang mampu.

"Jadi gini, memang kita harus akui bahwa rusunawa masih sangat diperlukan. Memang kami dari Komisi D selalu mendorong pemerintah untuk membangun rusunawa dibanding DP 0 rupiah atau lain sebagainya," ujar Ida saat dihubungi, Senin (3/7/2023).

"Rusunawa, sekali lagi masyarakat DKI masih membutuhkan," tegasnya.

Dia mencontohkan masih adanya warga yang tinggal di kolong tol, Jakarta Barat. Selain itu, warga di Kapuk Muara tinggal di rumah panggung dengan bagian kolongnya dipenuhi sampah.

Menurut Ida, warga dengan kondisi hunian seperti itu sudah sepatutnya direlokasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke rusunawa. Misalnya ke Rusunawa Nagrak di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

"Masalah seperti ini harus kita selesaikan. Warga DKI yang mana masih tinggal secara tidak layak, maka kita tempatkan saja di rusunawa yang kita punya," kata Ida.

Untuk diketahui, sejumlah warga RT 017/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, tinggal di rumah panggung yang di bagian kolongnya terdapat banyak sampah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat tinggal di sana didominasi rumah panggung. Dulu, wilayah tersebut merupakan rawa-rawa.

Rangka beton setinggi dua meter menyangga rumah tersebut, tetapi tidak sedikit yang masih menggunakan kayu.

Pemandangan tidak sedap terlihat jelas di daerah sini. Sampah-sampah di bawah kolong rumah panggung berserakan. Ada sampah plastik, botol, styrofoam, sayur, sisa makanan, hingga kardus.

Banyak juga tanaman liar yang tumbuh di antara tumpukan sampah ini.

Di salah satu sudut perkampungan yang dikenal Rawa Indah ini, terdapat kandang ayam di atas sampah berserakan tersebut.

Warga sekitar sudah terbiasa hidup berdampingan dengan sampah selama belasan tahun.

Salah satu warga bernama Ana (32) mengungkapkan, sampah-sampah yang berserakan di bawah rumah panggung mereka berasal dari masyarakat setempat.

Mereka terpaksa membuang sampah di sana karena tidak tersedianya tempat penampungan sementara (TPS).

“Ya karena enggak ada tempat pembuangannya. Jadi ya begitu saja sudah,” ungkap Ana, Rabu (28/6/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/03/16044771/dprd-dki-minta-pemprov-perbanyak-rusunawa-daripada-bangun-rumah-dp-rp-0

Terkini Lainnya

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke