Salin Artikel

Akal-akalan Mario Dandy Libatkan Shane Lukas dan Bohongi Polisi Saat BAP

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa penganiayaan D (17), Mario Dandy Satriyo (20), membuat gaduh seisi ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (4/7/2023).

Mario bikin geger karena dia menyebut berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibacakan Majelis Hakim PN Jaksel adalah sebuah kebohongan.

"Yang saya tulis di BAP ini bohong Yang Mulia," kata dia singkat di dalam ruang sidang.

Namun, Mario menggaransi tidak semua pernyataan di dalam BAP-nya fiktif.

Kebohongannya di depan penyidik kepolisian hanya berkutat tentang peran Shane Lukas (19) selama insiden penganiayaan terhadap D berlangsung.

"Tidak semua bohong Yang Mulia. Hanya ada beberapa yang saya karang sendiri," tutur dia.

Bohong agar motif penganiayaan ada sebab akibat

Mario menyebut dirinya sengaja berbohong demi kepentingannya sendiri.

Ia ingin membuat skenario seolah-olah Shane memanas-manasi dirinya untuk menganiaya korban.

Dengan demikian, ada sebab akibat mengapa dirinya menganiaya D berulang kali hingga koma.

"Di situ saya membuat skenario bahwa Shane ini yang membuat saya panas sampai ujung-ujungnya saya pukulin D, saya terprovokasi sama shane, saya mau bikin skenario seperti itu," ungkap Mario.

"Tapi saat ini saya mau berkata sesungguhnya apa yang terjadi dan saya berbohong," lanjut dia.

Shane tidak pernah provokasi Mario

Mario mengungkapkan tidak pernah menerima provokasi selama penganiayaan berlangsung, baik itu sebelum maupun saat peristiwa pemukulan.

Hal itu terungkap saat Majelis Hakim PN Jaksel memastikan kepada Mario berkait beberapa perkataan Shane yang tertera di dalam BAP.

"Jadi Shane enggak ngomong gitu, 'Sebagai teman, gue enggak ikut partisipasi nih, enggak ikut mukulin juga'" tanya hakim.

"Enggak Yang Mulia. Dia diam saja," jawab Mario.

"Ada Shane bilang gini, 'Kita pukulin saja Den di dalam'" tanya hakim lagi.

"Enggak ada Yang Mulia, itu saya bikin-bikin," timpal dia.

"Kenapa kamu bikin-bikin, ini bukti tertulis kan!" tanya hakim lagi dengan nada tinggi.

"Ya karena di situ saya mau bilang Shane ini orang yang provokasi saya," tutur Mario.

Mario akui teriak free kick

Mario menyebut Shane tidak pernah nyeletuk kata-kata free kick selama menganiaya korban.

Ia mengaku semuanya keluar dari dalam mulutnya. Teriakan free kick, kata Mario, merupakan celetukan dari yang tiba-tiba saja keluar.

"Shane enggak pernah bilang, 'Den enak nih main bola' dan 'Free kick, sini bos, free kick gini bos'. Semua itu perkataan saya. Dia hanya ngevideoin saja," ungkap Mario.

Percobaan hilangankan rencana penganiayaan

Kuasa hukum D, Mellisa Anggraini menilai ada niat terselubung yang tersirat dalam pengakuan Mario.

Sebab, saat menjadi saksi dalam sidang AG (15), Mario tidak pernah menyinggung soal BAP palsu.

"Keterangannya berbeda dengan dia saat menjadi saksi pelaku anak AG. Jadi sebenarnya mereka memainkan strategi apa? Mau menghilangkan perencanaan penganiayaan?" ujar Mellisa kepada wartawan sesuai sidang.

Selain itu, Mellisa mengaku ada keanehan soal BAP palsu yang dinyatakan Mario. Menurut dia, Shane tetap ada celetukan yang membuat Mario mengatakan free kick.

"Waktu rekonstruksi jelas banget, saya ingat dan kami punya rekamannya bahwa Shane memang menyangkal terkait perkataan free kick. Tetapi dia tidak menyangkal soal perkataan ini, 'Den, enak nih main bola'" ujar Mellisa.

Oleh karena itu, Mellisa berharap Majelis Hakim PN Jaksel bisa melihat keanehan dalam persidangan ini dan membuat keputusan yang obyektif.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/05/09530581/akal-akalan-mario-dandy-libatkan-shane-lukas-dan-bohongi-polisi-saat-bap

Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke