Salin Artikel

Pasar Jaya Mulai Data Pedagang di Pasar Tanah Abang Blok G Menjelang Revitalisasi

JAKARTA, KOMPAS.com - PD Pasar Jaya mulai mendata pedagang dan tempat usaha di kawasan Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pendataan dilakukan sebagai langkah awal proses revitalisasi Pasar Tanah Abang Blok G yang telah direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Pasar Jaya memang akan melaksanakan revitalisasi Pasar Blok G. Untuk saat ini, kami tengah melakukan pendataan para pedagang dan tempat usaha yang merupakan bagian dari proses revitalisasi tersebut," ujar Agus kepada Kompas.com, dikutip Rabu (12/7/2023).

Kendati demikian, Agus belum bisa menjelaskan waktu pelaksanaan revitalisasi salah satu blok di Pasar Tanah Abang itu.

Dia hanya mengatakan bahwa pendataan pedagang dan tempat usaha yang mulai dilaksanakan ini untuk mempercepat rencana revitalisasi area pasar.

Dengan begitu, Pasar Tanah Abang Blok G bisa memiliki kondisi fisik bangunan dan fasilitas yang lebih baik.

Di samping itu, dapat memudahkan pengunjung dan pelaku usaha dalam beraktivitas.

"Saat ini Perumda Pasar Jaya cenderung untuk mempercepat proses revitalisasi. Diharapkan nantinya pasar menjadi lebih baik dari aktivitas pengunjung, maupun kondisi fisiknya," kata Agus.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya akan merevitalisasi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, yang kondisinya kini sangat memprihatinkan.

Kondisi itu diperparah dengan adanya sarang preman di area Blok G Pasar Tanah Abang, yang dikeluhkan oleh para pedagang.

Heru mengaku telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat bersama jajarannya untuk mengurus permasalahan terkait premanisme.

"Iya pasar (direvitalisasi), kita lihat nanti Pasar Jaya (yang mengerjakan revitalisasi),” jelas Heru

“Kalau yang masalah kriminal Pak Wali Kota (Jakpus) yang menangani nanti,” sambungnya..

Sebelumnya diberitakan, suasana di lantai 2 dan 3 Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat tidak terurus dan sangat memprihatinkan.

Di antara los-los yang dulunya menjadi tempat pedagang menggelar lapaknya, kini hanya tersisa tumpukan berbagai jenis sampah.

Bahkan, di salah satu los di lantai dua, terdapat sebuah botol plastik bekas air mineral. Tutupnya dilobangi dan dimasukkan dua sedotan plastik.

Alat itu diduga sebagai bong yang digunakan untuk menghisap sabu. Tidak jauh dari situ, turut ditemukan sebuah plastik klip. Selain itu, di lantai tiga juga turut terlihat sejumlah pecahan botol kaca bekas minuman keras (miras). Hal itu terbukti dari tutup botol berwarna ungu bertuliskan merek anggur merah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/07312061/pasar-jaya-mulai-data-pedagang-di-pasar-tanah-abang-blok-g-menjelang

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke