Salin Artikel

Kegembiraan Hari Pertama Sekolah di Jakarta, Ada yang Semangat Bangun Pagi sampai Nyanyi Bersama

Para peserta didik baru menjalani HPS dengan mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sambil ditemani oleh orangtuanya.

Dalam kegiatan ini, ada banyak hal menarik yang dilakukan para peserta didik baru maupun orangtua murid di sejumlah Sekolah Dasar Negeri di Jakarta.

Berikut ini adalah sejumlah hal menarik yang terjadi pada hari pertama sekolah di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jakarta.

Sejumlah peserta didik baru di SDN Pejaten Timur 20 Pagi begitu antusias menyambut hari pertama masuk sekolah.

Esti, salah satu orangtua murid, mengaku bahwa anaknya sudah begitu antusias menjalani HPS.

"Dia itu bangun langsung mandi, malah udah dari kemaren-kemaren nanya, 'mama kapan sekolah, mama kapan masuk sekolah,' gitu hahaha," kata Ita sambil tertawa.

"Pada semangat sih, apalagi kan hari pertama, sekolahnya baru, teman-temannya baru," ucap orangtua murid lainnya, Esti menimpali.

Murid-murid ini bahkan sudah menantikan momen hari pertama masuk sekolah sejak jauh-jauh hari.

"Dia bangun langsung mandi. Anaknya semangat, dari pertama dia tahu mau sekolah udah nanya terus dianya, 'kapan masuk'. Tasnya kan baru, sepatunya juga milih sendiri," ucap Sri (39), orangtua dari siswi bernama Jihan Alfarina dalam kesempatan serupa.

Sejumlah peserta didik duduk manis mendengarkan perkenalan guru di SDN Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat.

Berlangsung sejak 06.30 WIB, acara pengenalan sekolah pada hari pertama ini berlangsung ramai dan meriah. Sebab, para peserta didik antusias menjawab pertanyaan guru.

"Ada apa saja sih di sekolah?" tanya salah satu guru.

Anak-anak langsung bersahutan, berebut untuk menjawab.

"Ada guru baru!" seru salah satu anak.

"Teman baru!" timpal yang lain.

"Ada bel!" celetuk anak lain.

Setelah itu, acara berlanjut dengan menyanyikan "Twinkle Twinkle Little Star" versi bahasa Indonesia.

Di SDN Pasar Minggu 03 Pagi, sejumlah orangtua murid ikut bersalaman dengan guru dan turut mengantarkan sang anak sampai ke depan kelas.

Barang bawaan yang dibawa orangtua murid pun terlibat banyak, mulai dari botol minum berukuran satu liter, meja belajar kayu, sampai berkas-berkas untuk mencegah administrasi yang kurang.

Tepat pukul 06.30 WIB, guru melalui pengeras suara mengumpulkan setiap murid agar berkumpul di dalam dan melaksanakan upacara.

Setiap orangtua murid yang anaknya baru masuk sekolah ini sampai mengikuti upacara.

Sementara itu, seorang siswa kelas 1 di SDN Jagakarsa 06 kedapatan menangis dan minta pulang pada hari pertama masuk sekolah.

Pantauan Kompas.com di lokasi, siswa laki-laki itu mulai merengek ketika upacara pembukaan MPLS berakhir sekitar pukul 07.40 WIB.

Siswa dengan perawakan putih bersih itu tiba-tiba keluar dari barisan dan menghampiri wali murid yang menunggu di belakangnya.

Siswa itu kemudian menarik seorang perempuan yang disinyalir merupakan wali muridnya untuk menjauh dari kerumunan.

Perempuan itu lantas mengajak sang anak untuk berkeliling lingkungan sekolah supaya lebih tenang.

Setelah tingkat emosionalnya stabil, sang anak diajak untuk masuk ke dalam ruang kelas yang terletak di lantai dua.

Ia masuk ke dalam kelas 1A dan ditemani sampai ke dalam ruang kelas karena salah satu tangannya enggan melepaskan genggaman wali murid yang mengantarkannya.

Selama masa penyesuaian di dalam kelas, siswa itu juga tak mau ditinggal. Ia merengek dan minta ditemani di dalam kelas.

Lantaran menjadi pusat perhatian teman-teman barunya, siswa yang menggendong tas bertuliskan "Marvel" itu lantas menangis dan meminta pulang.

Seorang guru yang berada di dalam kelas pun meminta perempuan yang mengantarkan siswa tersebut untuk membawanya keluar lebih dulu agar bisa menenangkan diri.

Ia kemudian diajak berkeliling di lapangan sekolah sambil dibujuk agar mau kembali ke dalam kelas.

Namun, upaya itu tidak berhasil. Siswa itu menangis dan meminta ibunya agar datang ke sekolah.

"Enggak mau, mau ke sana, mau sama mama," kata siswa itu dengan suara cukup keras yang bisa terdengar dari kejauhan.

Sejumlah emak-emak yang melihat peristiwa itu sebenarnya berusaha membantu menenangkan sang anak.

Sayangnya siswa itu masih terus merengek dan mencari ibunya.

(Penulis: Wasti Samaria Simangungsong, Xena Olivia, Baharudin Al Farisi, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/13440671/kegembiraan-hari-pertama-sekolah-di-jakarta-ada-yang-semangat-bangun-pagi

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke