Pantauan Kompas.com di lokasi, beberapa siswa kelas 1 SD beraktivitas di antara tenda pengungsian yang berdiri di sekitar ruang kelas.
Dengan berseragam pramuka warna coklat, para siswa hilir mudik di sisi-sisi tenda pengungsian.
Mereka sibuk berbincang dengan teman di sampingnya, bahkan ada yang mengendarai sepeda di lapangan.
Di dalam kelas, siswa-siswa tersebut terlihat antusias mendengarkan sang guru di hadapannya.
Sementara itu, tampak sejumlah siswa didampingi oleh orangtuanya pada hari pertama masuk sekolah ini. Para orangtua murid berdiri di depan ruang kelas yang berada di lantai dua.
Sebelumnya, Plt Camat Tambora Asep Sulaeman mengatakan, jadwal sekolah bakal diundur mengingat masih adanya ratusan pengungsi yang terdampak kebakaran.
Ia menjelaskan, waktu pengungsian itu telah dikoordinasikan dengan pihak sekolah.
"Artinya sekolah yang semestinya tanggal 12 (masuk) nanti diundur sesuai dengan kebutuhan kami," ungkap Asep, Selasa (11/7/2023).
Meski demikian, Lurah Duri Utara Ari Kurnia mengatakan, siswa kelas 1 SDN 01-06 Duri Utara masuk selama masa pengenalan. Sementara itu, siswa kelas 2-6 di SD tersebut bakal masuk secara bergiliran.
"Jadi ini opsi pertama ini masuknya secara bergiliran dan diutamakan untuk yang kelas 1 SD, karena kelas 1 SD ini ada aturannya untuk masa pengenalan sekolah wajib hadir," kata Ari di SDN 01-06 Duri Utara, Rabu.
Apabila nantinya sistem tersebut dinilai tak efektif, lanjut dia, maka akan diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online hingga warga direlokasi.
Ari mengungkapkan, pihaknya juga tak menutup kemungkinan untuk mengevaluasi hal tersebut.
"Jadi ini kan ada waktu 10 hari untuk masa pengenalan orientasi sekolah, sebenarnya bisa dipadatkan waktunya 2-3 hari. Di sini kami lihat nanti kalau opsi ini dianggap kurang efektif, kami evaluasi," ungkap dia.
Berdasarkan data sementara ini, total ada 158 pengungsi yang masih menempati posko di sekolah.
Ari menyebutkan, dari 380 warga yang ikut mengungsi, sebagian di antaranya memilih tinggal di rumah kontrakan ataupun menetap sementara di kediaman keluarganya.
Sebagai informasi, kebakaran di Gang Lontar, Duri Utara, Tambora, terjadi pada Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menyampaikan, kebakaran menyebabkan satu orang tewas, yakni Afriyanto (30). Afriyanto disebut menghembuskan napas terakhirnya saat dibawa ke puskesmas.
Selain korban tewas, ada dua korban yang mengalami luka-luka. Salah satunya yakni Adit (24), petugas PPSU Kelurahan Pasar Baru yang mengalami luka bakar di bagian telapak kaki.
Korban berikutnya yakni Ketua RT 002 bernama Abi Sudrajat dengan luka sobek akibat pecahan kaca.
Putra menyebutkan, kebakaran diduga akibat korsleting. Setidaknya, api melalap 94 rumah di kawasan padat penduduk tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/15354011/hari-pertama-sekolah-siswa-sdn-01-06-duri-utara-beraktivitas-di-antara