Salin Artikel

Sederet Kasus Pria Bunuh Kekasih karena Kesal Diminta Menikahi Korban

Terbaru, seorang pria berinisial HS (30) tega membunuh kekasihnya yang tengah berbadan dua, yakni PAG (23) karena kesal saat korban meminta dinikahi sebagai bentuk tanggung jawab.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan, HS membunuh PAG di kamar kontrakannya di Jalan Cemara, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Sabtu (8/7/2023).

"Dari hasil keterangan tersangka, didapatkan bahwa yang bersangkutan merasa kesal, yang pertama (karena) sudah diketahui adanya kehamilan pada korban," ujar Andri di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (17/7/2023).

Andri menjelaskan, mulanya PAG meminta pertanggungjawaban kepada HS. Namun, pelaku belum siap menikahi korban yang sedang hamil satu bulan itu.

"Inilah yang terjadi lebih kurang dua atau tiga minggu belakangan. Sehingga puncak kemarahan pelaku terjadi pada hari Sabtu, 8 Juli," papar Andri.

Lantaran kesal, pelaku membunuh kekasihnya itu dengan mencekik leher korban. HS kemudian menaruh jasad korban di kolong wastafel kamar kontrakan sepetak itu.

Pelaku juga menimbun jasad PAG dengan sampah untuk menutupi kejahatannya. Andri memaparkan, bahwa korban pertama kali ditemukan pada Rabu (12/7/2023).

Penyidik kemudian bergegas mendalami kasus pembunuhan tersebut dan berhasil menangkap HS pada Kamis (13/7/2023), saat hendak melarikan diri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Selain peristiwa di atas, berikut ini sederet kasus pria bunuh kekasih karena kesal diminta nikahi korban.

Pada April 2014, seorang pria berinisial AM tega membunuh kekasihnya sendiri, yaitu Murniasih (25).

AM membunuh Murniasih karena kesal kekasihnya itu kerap menghabiskan uang dan minta dinikahi.

"Korban menghabiskan uang tersangka untuk foya-foya dan korban meminta untuk dinikahkan. Kemudian tersangka marah dan menikam korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati, Komisaris Handini, melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2014).

Handini menjelaskan, AM menikam kekasihnya itu dengan pisau dan memukulinya menggunakan balok kayu.

Aksi sadis itu dilakukan AM di rumahnya yang berlokasi di Jalan Mesjid Bendungan, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Perbuatan yang dilakukan AM membuat Murni mendapat luka tusuk di leher belakang, luka robek pada bagian belakang kepala, dan luka sayat di bawah dagu.

Wanita malang tersebut, kata Handini, langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.

2. Pembunuhan Farida

Farida (20), pegawai perusahaan jamu di Cengkareng, Tangerang, harus tewas ditangan kekasihnya, Sadikin di Gang Mandor, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Sabtu (16/5/2015), pukul 22.00 WIB.

Janda tersebut tewas ditusuk dengan pisau karena menuntut nikah ke Sadikin yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

"Keduanya sempat adu mulut dulu di Gang Mandor," kata Kanit Reskrim Polsek Kembangan Ajun Komisaris Polisi Andika Urusyyudin, Jakarta Barat, Minggu (17/5/2015).

Farida meminta Sadikin untuk menikahi dirinya. Namun, Sadikin malah gelap mata dan menikam Farida.

"Pelaku menusukan pisau ke bagian perut korban. Lengan kanan korban juga sempat kena sayat," kata Andika.

Usai kejadian, Farida langsung dilarikan ke Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Puri Pondok Indah.

Namun, nyawa Farida tidak dapat terselamatkan meski telah mendapat pertolongan tim dokter.

3. Angela

Kasus pria bunuh kekasih karena korban menuntut dinikahi juga dilakukan oleh M Ecky Listiantho (34).

Ecky membunuh Angela Hindriati Wahyuningsih (54) karena tak mau diajak menikah dan ingin menguasai harta korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa Angela dan Ecky sudah memiliki hubungan pada 2019.

Korban kemudian mengajak Ecky menikah. Namun, Ecky menolak ajakan tersebut dengan alasan sudah menikah dan memiliki seorang istri.

"Dan antara tersangka dengan Angela juga berbeda keyakinan, serta usia tersangka dengan Angela terpaut jauh, yakni 20 tahun," jelas Hengki dalam keteranganya, Senin (6/2/2023).

Selain masalah asmara, kata Hengki, motif Ecky membunuh Angela adalah ingin menguasai harta dan aset milik korban.

Hengki mengatakan, Angela tewas dibunuh Ecky dengan cara dicekik di bagian leher pada 25 Juni 2019 di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan.

Setelah itu, Ecky membiarkan mayat Angela di dalam kamar apartemen selama lebih dari satu bulan. Untuk menutupi bau tidak sedap, Ecky menaburkan bubuk kopi di sekitar jasad korban.

"Dan membuka pintu kamar mandi, dan menyalakan AC+kipas angin, agar baunya tidak menyebar ke dalam gedung apartemen," kata Hengki.

Pada Agustus 2019, Ecky pun memutuskan untuk memutilasi jasad Angela secara bertahap menggunakan gergaji mesin selama satu pekan.

Potongan tubuh itu kemudian dimasukkan ke dua boks kontainer, sesuai dengan kecil dan besarnya ukuran.

4. Pembunuhan T

Seorang perempuan berinisial T (43) ditemukan tewas dalam karung di kolong Tol Cibitung-Cilincing, Marunda, Jakarta Utara.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengungkapkan, T mengembuskan napas terakhirnya usai dibekap salah satu tersangka bernama Volly Willy Aritonang alias Ahmad (54).

"Dugaan sementara korban tewas usai dibekap dengan selimut oleh Volly," ujar Titus kepada wartawan, Senin (29/5/2023).

Titus menjelaskan, pelaku membunuh korban karena T menuntut untuk dinikahi.

"Korban menuntut untuk dinikahi oleh Volly. Namun Volly sudah beristri. Karena panik dan takut diketahui istrinya, dia akhirnya melakukan aksi pembunuhan," beber Titus.

Setelah korban tak bernyawa, Volly kemudian menghubungi adiknya, Muhammad Furqon alias Jepri (52).

Jepri kemudian membantu Volly untuk memasukkan jenazah T ke dalam karung dan membuangnya ke kolong tol.

(Penulis: Robertus Belarminus, Kahfi Dirga Cahya, Tria Sutrisna, Dzaky Nurcahyo, Zintan Prihatini | Editor: Ana Shofiana Syatiri, Erlangga Djumena, Nursita Sari, Irfan Maullana).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/17/16225911/sederet-kasus-pria-bunuh-kekasih-karena-kesal-diminta-menikahi-korban

Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke