Salin Artikel

Siswa Bantargebang Bikin Video Aduan untuk Jokowi, Sebut Banyak Temannya Tak Bisa Lanjut Sekolah

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi membantah adanya siswa sekolah dasar (SD) yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah pertama (SMP).

Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang anak bernama Key yang melaporkan teman-teman seusianya tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP di Bantargebang kepada Presiden Joko Widodo.

"Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat, apa Pak Presiden mau ke sini, Pak, ke Bantargebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah," kata Key.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar mengatakan, video tersebut merupakan kepedulian seorang siswa terhadap teman-temannya.

Uu Saeful menjelaskan, khusus untuk lulusan Siswa SD se-Kecamatan Bantargebang berjumlah 1.638 anak dengan persentase kelulusan 100 persen dari total 26 SD, terdiri dari 17 SD Negeri dan 9 SD Swasta.

Sementara daya tampung sekolah SD Negeri berjumlah 1.083 siswa kelas 7. Ribuan siswa itu telah masuk di SMP 27, 31, 49 dan USB 59 serta 7 SMP swasta yang berada di Kecamatan Bantargebang.

"Jadi kalau melihat data di atas rasanya kurang tepat apabila ada ribuan siswa tamatan SD di Bantargebang yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar dalam keterangan yang diterima, Senin (24/7/2023).

Karena daya tampung SMP negeri yang terbatas, kata Uu Saeful, siswa yang tersisa bisa bersekolah di SMP swasta dengan bantuan dari Pemerintah.

Pemkot Bekasi memiliki tiga program yang dapat disalurkan untuk pembiayaan pendidikan di sekolah swasta.

Pertama Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) dari dana APBN, kedua BOSDA dana APBD Pemkot Bekasi dan ketiga Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari APBD Pemkot Bekasi.

Selain itu, terdapat bantuan Beasiswa Banduan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada siswa SMP swasta Bantargebang Rp 2,4 juta per siswa per tahun.

"Ini merupakan tambahan khusus untuk siswa kurang mampu di Bantargebang melalui bantuan DKI," kata Uu Saeful.

Adapun berikut rinciannya hak siswa di SMP Swasta di Kota Bekasi:

1. BOSP (APBN): Rp 1.190.000 per tahun

2. BOSDA (APBD): Rp 25.000 per siswa per bulan

3. BSM (APBD): Rp 150.000 per siswa per bulan

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/24/17341271/siswa-bantargebang-bikin-video-aduan-untuk-jokowi-sebut-banyak-temannya

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke