Salin Artikel

Pelaku Penipuan Tukar Uang dengan Tanah Diduga Pemain Lama

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Rori (32), pedagang kios ponsel sekaligus korban penipuan tukar uang receh dengan bongkahan tanah, menduga pelaku sudah memahami situasi di sekitar lingkungan.

Dugaan itu muncul setelah pelaku yang berjumlah dua orang tidak melintas di jalan utama.

"Harusnya itu ke arah Cibitung, Taman Aster, tapi enggak ada (enggak lewat). Dia tahu kayaknya saya punya dua konter," ucap Rori saat ditemui Kompas.com di kiosnya, Kamis (27/7/2023).

Rori mengungkapkan, pelaku sudah sering berkeliaran di wilayah Kabupaten Bekasi. Bahkan, kerabat Rori di Cibarusah mengatakan pernah melihat pelaku.

Wajah pelaku, kata Rori, terekam CCTV yang terpasang di kiosnya.

"Kayaknya memang pemain lama (spesialis), sudah hapal (situasi lingkungan)," ujar Rori.

Adapun pelaku penipuan berjumlah dua orang. Satu pelaku terlihat bertubuh gempal dan tinggi, sementara pelaku lain lebih kecil dibanding rekannya.

"(Perawakan) rapi, biasa saja enggak seperti anak jalanan. Usia yang tubuhnya besar kisaran 30 tahun ke atas, sementara yang tubuhnya kecil, sekitar 25 tahun," ungkap dia.

Adapun kejadian dialami korban pada Jumat (21/7/2023) lalu. Saat itu anak buah Rori didatangi dua pelaku yang berniat menukar uang.

"Kejadian sekitar jam 03.00 WIB. Dua pelaku datang, dia bilang mau tukar uang receh koin, bilang ke karyawan saya," kata Rori.

Pelaku yang saat itu membawa plastik berisi uang receh tersebut awalnya ingin menukar uang miliknya dengan nominal Rp 2 juta.

Namun, karena tidak membutuhkan uang koin yang banyak, akhirnya pegawai Rori menyetujui untuk menukar uang dengan nominal Rp 400.000.

Proses tukar uang kemudian terjadi. Karyawan Rori menerima uang receh dalam plastik yang dibawa pelaku.

Namun, setelah pelaku pergi, korban baru menyadari bahwa plastik yang dia terima tak sepenuhnya berisi uang koin.

"Setelah itu, pegawai bilangnya dia enggak sadar, tiba-tiba orangnya sudah pergi, pas dibongkar, dalamnya ternyata tanah," jelas Rori.

Adapun dalam modusnya, pelaku meletakkan uang koin dan tanah dalam plastik yang sama.

Tanah itu sengaja dimasukkan di dalam tengah-tengahnya yang dibungkus plastik. Hal itu dilakukan agar plastik menjadi berat.

Korban sendiri belum melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Namun begitu, dirinya mengaku sudah didatangi aparat dari Polsek Cikarang Barat.

"Sudah (didatangi polisi) pas hari Selasa (25/7/2023), cek ke sini," ucap Rori singkat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/27/19162111/pelaku-penipuan-tukar-uang-dengan-tanah-diduga-pemain-lama

Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke