Salin Artikel

Sialnya Penjaga Konter HP di Bekasi: Kena Tipu Modus Tukar Uang Koin, Ternyata Isinya Tanah

Sebab, anak buahnya kena tipu oleh dua orang tak dikenal dengan modus tukar uang receh atau koin.

Namun, tukaran uang koin yang dimasukkan ke dalam plastik itu ternyata tidak sepenuhnya berisi uang koin, tetapi juga ada bongkahan tanah.

Penipuan yang dialami anak buah Rori terjadi pada Jumat (21/7/2023). Saat itu, anak buahnya didatangi dua pelaku yang berniat menukar uang.

"Kejadian sekitar jam 03.00 WIB. Dua pelaku datang, dia bilang mau tukar uang receh koin, bilang ke karyawan saya," kata Rori saat ditemui Kompas.com di kiosnya, Kamis (27/7/2023).

Pelaku membawa plastik yang disebut berisi uang receh. Awalnya pelaku ingin menukar uang dengan nominal Rp 2 juta.

Namun, pegawai Rori hanya menyetujui untuk menukar uang senilai Rp 400.000 karena tidak membutuhkan banyak uang koin.

Proses tukar uang itu kemudian terjadi. Karyawan Rori menerima plastik yang dibawa pelaku.

Setelah pelaku pergi, korban baru sadar bahwa plastik yang diterima itu tak sepenuhnya berisi uang koin.

"Setelah itu, pegawai bilangnya dia enggak sadar, tiba-tiba orangnya sudah pergi, pas dibongkar, dalamnya ternyata tanah," jelas Rori.

Modusnya, pelaku meletakkan uang koin dan tanah di dalam plastik yang sama.

Tanah itu dimasukkan di bagian tengah plastik agar tak terlihat. Sementara itu, bagian sisi plastik diisi sejumlah uang koin.

Jumlah uang receh diterima pegawai Rori ternyata hanya Rp 62.000. Sementara itu, pegawai Rori memberikan uang Rp 400.000 kepada pelaku.

"Tanah merah, kayak tanah kuburan gitulah. (Sementara) uangnya ya acak. Ada yang pecahan Rp 200, Rp 500. Itu semuanya koin, enggak ada yang Rp 1.000 atau kertas," ucap Rori.

Rori menduga, kedua pelaku sudah memahami lingkungan sekitar. Sebab, Rori tidak melihat pelaku melintas di jalan utama.

Terlebih lagi, di jalan utama tersebut ada kios ponsel lain yang juga milik Rori.

"Harusnya itu ke arah Cibitung, Taman Aster, tapi enggak ada (enggak lewat). Dia tahu kayaknya saya punya dua konter," imbuh Rori.

Rori mengungkapkan, pelaku sudah sering berkeliaran di wilayah Kabupaten Bekasi. Bahkan, kerabat Rori di Cibarusah mengatakan pernah melihat pelaku.

Wajah pelaku, kata Rori, terekam CCTV yang terpasang di kiosnya.

"Kayaknya memang pemain lama (spesialis), sudah hapal (situasi lingkungan)," ujar Rori.

"(Perawakan) rapi, biasa saja enggak seperti anak jalanan. Usia yang tubuhnya besar kisaran 30 tahun ke atas, sementara yang tubuhnya kecil, sekitar 25 tahun," ungkap dia.

Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Barat Kompol Sutriesno mengungkapkan, kasus penipuan uang receh yang ditukar tanah merupakan kejahatan modus baru.

"Kalau yang dicampur, sepertinya baru (modus penipuan baru)," jelas Triesno saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Sejauh ini, kata Triesno, pihaknya hanya menerima informasi penipuan penukaran uang receh yang jumlahnya tidak sesuai.

Sementara uang koin ditukar dengan tanah, baru ia ketahui.

"Kalau masalah kecurangan, memang sudah pernah. Misalnya, tukar uang Rp 1 juta, dikasihnya Rp 500.000, karena memang kalau uang receh, orang itu malas hitung," ucap Triesno.

Adapun Rori belum melaporkan kejadian yang dialami anak buahnya ke polisi.

Namun, dirinya mengaku sudah didatangi aparat dari Polsek Cikarang Barat.

"Sudah (didatangi polisi) pas hari Selasa (25/7/2023), cek ke sini," ucap Rori singkat.

(Penulis: Joy Andre | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari, Irfan Maullana).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/28/10133221/sialnya-penjaga-konter-hp-di-bekasi-kena-tipu-modus-tukar-uang-koin

Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke