BOGOR, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Trans Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat belum optimalnya penggunaan Bus Transpakuan sebagai angkutan feeder atau pengumpan layanan light rail transit (LRT) Jabodebek.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Trans Pakuan Kota Bogor Rachma Nissa Fadliya mengungkapkan, memasuki sepekan masa uji coba, animo masyarakat terhadap penggunaan Bus Transpakuan masih di bawah target.
"Sampai Jumat kemarin ini pengguna kita masih di bawah 50 orang," ungkap Rachma, Senin (31/7/2023).
Rachma mengaku, harus bekerja ekstra untuk mensosialisasikan kepada masyarakat soal layanan feeder tersebut.
Termasuk, kata Rachma, menyiapkan opsi lain seperti menambah jumlah unit bus selama operasional masa uji coba tersebut.
"Kami masih hitung biaya kalau tambah unit untuk bisa memaksimalkan jadwal. Tapi saat ini kami optimalkan sosialisasi dulu," sebutnya.
Rachma mengatakan, selama masa uji coba layanan feeder LRT Jabodebek yang berlangsung dari tanggal 24 Juli hingga 4 Agustus 2023, hanya ada dua unit bus yang dioperasikan.
Ia menuturkan, pihaknya telah menyiapkan dua titik keberangkatan menuju Stasiun LRT Cibubur, yakni di Terminal Baranangsiang dan Terminal Bubulak.
Dirinya berharap, di masa uji coba ini banyak masyarakat dapat beralih ke moda transportasi publik tersebut.
"Kita akan operasional resmi di tanggal 7 Agustus 2023. Kita juga akan lihat animo masyarakat selama masa uji coba ini seperti apa. Rencananya ada lima unit bus yang disiapkan," bebernya.
"Besaran tarif yang dikenakan selama masa uji coba feeder LRT Jabodebek ini sebesar Rp 15.000. Sementara, untuk tarif normalnya nanti akan dikenakan biaya Rp 25.000," pungkasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/31/17161771/layanan-feeder-lrt-di-kota-bogor-masih-sepi-penumpang