Salin Artikel

Kronologi Maling Gagal Curi Motor di Cakung gara-gara Kunci Leter T Patah

Motor tersebut milik seorang kurir paket bernama Rifky (22). Motor diletakkan di halaman sebelah kiri kantor, tepatnya di depan ruko kosong, karena halaman kantornya dijadikan parkiran mobil.

Hamdani (23), rekan kerja korban, mengatakan bahwa pencurian terjadi sekitar pukul 22.30 WIB.

"Pas dia mau keluar buat nongkrong, masukin kunci motor, sudah enggak bisa. Kayak ada yang nahan. Pas dicek, ada patahan kunci leter T," kata Hamdani di lokasi, Selasa (1/8/2023).

Hamdani mengungkapkan, percobaan pencurian dimulai sekitar pukul 22.00 WIB.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV toko sebelah, pelaku duduk di bangku beton dekat kantor Hamdani dan Rifky.

Dalam rekaman itu, laki-laki tersebut menggunakan topi dan masker. Namun, masker diposisikan di dagunya karena dia sedang merokok.

Sambil duduk, maling itu juga menelepon seseorang. Sesekali, pelaku menengok ke arah kanan dan kiri sebelum berjalan menuju motor Rifky.

"Saya lihat rekaman CCTV dari toko sebelah, kelihatan kayak ragu-ragu gelagatnya sebelum mau nyongkel (kontak kunci motor)," tutur Hamdani.

Gelagat yang dimaksud yakni terus menerus memerhatikan keadaan sekitar. Cara pelaku mencongkel kontak kunci motor menggunakan kunci leter T pun tampak asal.

"Kalau menurut saya, kayak orang yang baru melakukan pencurian (motor). Sudah kelihatan ragu, ditambah kuncinya patah di dalam," tutur dia.

Lantaran kunci leter T patah di dalam kontak kunci motor, maling itu langsung kabur.

Hamdani bersyukur karena pencuri itu gagal menggondol motor temannya. Namun, Hamdani juga prihatin.

Pasalnya, Rifky tetap dirugikan karena motor itu merupakan moda transportasi utama. Kerusakan kontak kunci motor membatasi mobilitasnya bepergian di luar jam kerja.

"Motor rencananya mau dibawa ke bengkel. Ada temannya yang bisa benerin katanya. Belum tahu kapan karena dia masih sibuk kerja," jelas Hamdani.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/02/12304671/kronologi-maling-gagal-curi-motor-di-cakung-gara-gara-kunci-leter-t-patah

Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke