Salin Artikel

Pembunuhan di Pasar Minggu Terekam CCTV, Warga Yakin Pelaku Cepat Ditangkap

Mayat itu ditemukan sekitar pukul 03.30 WIB oleh warga berinisial H. H menduga MSD dibunuh saat tengah bekerja sebagai sopir taksi online.

Saat ditemui di kediaman pribadinya, H mengatakan, pembunuhan itu terekam kamera CCTV.

Sebab, ada beberapa kamera CCTV yang terletak di tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya di Jalan Rambutan.

"Ada beberapa CCTV di sini, salah satunya di rumah pojok, kameranya mengarah ke sini (TKP)," kata H.

H juga sempat melihat rekaman salah satu CCTV. Rekaman itu diperlihatkan oleh salah satu polisi saat melakukan olah TKP.

"Saya sempat dikasih lihat rekaman CCTV-nya sama polisi, katanya dari Polda. Itu kelihatan semua kejadiannya," ungkap dia.

Dengan rekaman yang terlihat cukup jelas, H yakin polisi bisa membekuk pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang.

"Pelakunya pasti enggak satu orang, lebih dari satu kalau saya lihat samar-samar (dari dalam rumah)," ucap H.

"Saya juga yakin (pelaku pembunuhan) cepat ditangkap," lanjut dia.

Sebagai informasi, H merupakan orang pertama yang melihat peristiwa itu. H mulanya mendengar suara riuh dari dalam mobil yang terparkir di depan rumahnya.

"Saya dengar suara teriak-teriak, 'Woah, woah, gubrak, gubrak, gubrak'," ujar dia.

H kemudian mengintip dari kaca jendela rumahnya untuk mencari tahu.

Namun, karena kondisi di luar rumah tak terlalu terlihat, ia berasumsi suara berisik itu berasal dari orang asing yang tengah membuang sampah sembarangan.

Pasalnya, wilayah tempat tinggal H memang kerap menjadi sasaran orang tak dikenal untuk membuang sampah.

H akhirnya memberanikan diri untuk beranjak ke teras rumah sambil menyalakan lampu rumahnya. Ia ingin memastikan suara yang didengarnya dari dalam.

"Pas saya nyalain lampu, (pelaku) kaget. Dia langsung tancap gas pakai mobil korban. Dia awalnya putar balik dulu karena pintu masuk dan keluar cuma satu kalau malam," ungkap H.

"Setelah memutar balik, ia membuang jasad korban di pinggir jalan depan rumah saya," lanjut dia.

Sebelumnya, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Rusit Malaka menyebutkan, pihaknya menerima laporan penemuan jasad laki-laki tergeletak dengan kondisi berlumuran darah di pinggir jalan.

Korban ditemukan mengenakan kaus merah dan celana panjang berwarna coklat.

Selain itu, didapati sejumlah luka luar di tubuh korban, antara lain luka memar di bagian punggung serta luka di bagian dada kanan dan kening sebelah kiri.

"Ditemukan pula dompet berwarna hitam yang berisi KTP, SIM B11 umum, BPJS, dan uang sebesar Rp 222.000," ungkap Rusit.

Jasad MSD mulanya ditemukan oleh warga sekitar berinisial HS. HS disebut melihat jasad MSD dibuang oleh seseorang dari dalam mobil.

"Saksi (HS) melihat seorang sopir turun dari mobil, lalu dia seperti membuang sesuatu di pinggir jalan. Selanjutnya mobil langsung kabur ke Jalan Raya Ragunan," tutur Rusit.

"Setelah sopir kabur, saksi kemudian mendekati dan mengecek sesuatu yang dibuang. Saksi lalu kaget karena melihat seseorang yang sudah tergeletak," sambung dia.

Kini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk divisum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/16/22035931/pembunuhan-di-pasar-minggu-terekam-cctv-warga-yakin-pelaku-cepat

Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke