Salin Artikel

Saat Anies Baswedan Kalah Lomba Pukul Bantal Lawan Ketua RT yang Sempat Berselisih dengan Dewi Perssik

Dalam kegiatan tahunan itu, ada beberapa perlombaan yang diikuti oleh Anies, yaitu tarik tambang dan pukul bantal.

Namun, dalam lomba pukul bantal, Anies kalah dari Ketua RT 06 RW 04 Kelurahan Cilandak Barat, Malkan, sehingga membuat mantan Gubernur DKI Jakarta itu tercebur ke waduk Lebak Bulus.

Menang lawan warga dan pewarta, kalah sama Pak RT

Pantauan Kompas.com, Anies yang baru saja mengikuti upacara kemerdekaan ke-78 RI itu awalnya diajak warga untuk turut berpartisipasi dalam lomba adu gebuk bantal.

Anies pun menuruti permintaan warga. Ia segera turun dan duduk di paralon yang sudah disediakan untuk arena adu gebuk bantal tersebut.

Lawan pertama eks Gubernur DKI Jakarta adalah seorang warga. Anies menang pada ajang adu gebuk yang berjalan selama lebih kurang 20 detik itu.

Dalam pertandingan ketiga, Anies menantang Ketua RT 06 RW 04, yakni Malkan. Pada pertandingan itulah Anies kalah sehingga membuatnya tercebur ke Waduk Lebak Bulus dan basah kuyup.

Bahkan, pertandingan itu hanya berlangsung 15 detik. Malkan awalnya menyerang lengan kiri Anies Baswedan dengan bantal putihnya.

Anies lalu membalas serangan Malkan. Namun, serangan tersebut justru membuat ia hampir jatuh. Momen itu tak disia-siakan oleh Malkan.

Satu gebukan bantal yang mengarah ke kepala Anies Baswedan akhirnya membuat Anies tercebur ke waduk.

Meski harus basah kuyup, Anies mengaku senang dengan keikutsertaannya untuk hadir dalam lomba tersebut.

"Penonton senang yang penting. Kitanya juga senang. Yang menang, yang kalah sama-sama senang," kata Anies seusai lomba adu gebuk bantal.

"Ini betul-betul pertandingan persahabatan untuk semua. Saya rasa yang paling menikmati adalah warga di sini. Saya kalah sama Pak RT, jadi Insya allah kalau urus surat-surat masih gampang," kata dia berkelakar.

Adapun Malkan merupakan sosok Ketua RT yang sempat berselisih dengan pedangdut Dewi Perssik soal masalah sapi kurban.

Namun, Dewi Perssik mengakui perselisihan antara dirinya dengan Malkan terjadi akibat miskomunikasi.

Ia sejak awal hanya menitipkan sapi yang dibelinya dari Brebes di halaman Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus.

Miskomunikasi terjadi karena pengurus masjid dan RT mengira bahwa Dewi ingin mengurbankan dan menyembelih sapinya melalui Masjid Babul Khoirot. Konflik berlanjut saat asisten Dewi Perssik hendak mengambil lagi sapi itu dari halaman masjid.

Melalui video di akun Instagramnya, Rabu (28/6/2023), Dewi Perssik mengaku awalnya menitipkan sapi kurban yang ia beli di Brebes kepada seorang ustaz di lingkungan setempat.

Rencananya, kata Dewi, sapi tersebut akan dikurbankan di tempat lain.

Namun, asisten rumah tangga (ART) dan petugas keamanan Dewi justru mendapat respons yang tidak menyenangkan saat hendak mengambil sapi itu.

"ART aku sama security aku dimarahin, pak RT-nya bilang 'kita tidak butuh daging.' Kok ngamuk," ujar Dewi.

Tak hanya itu, saat meminta tolong untuk memindahkan sapi, Ketua RT justru meminta uang Rp 100 juta. Begitu juga seandainya Dewi meminta tolong untuk menyembelih.

"Pak tolong dong untuk sama-sama, minta tolong sapinya naikin ke atas, jawabnya 'minta Rp 100 juta,'" jelas Dewi.

Namun, Malkan menepis semua isu miring yang disebut pihak Dewi. Malkan menjelaskan, sejak awal dirinya tidak mengetahui sapi milik Dewi Perssik hanya dititipkan di masjid itu.

Yang ia ketahui, sapi itu datang untuk disembelih di tempatnya. Bahkan dia sudah melakukan ijab kabul dengan pihak yang mewakili Dewi Perssik.

"Setelah saya terima jam 10.00 WIB, tiba-tiba jam 1 atau jam 2 siang, ART dia (Dewi Perssik) mau ambil sapi itu. Apa itu merupakan bentuk penolakan?" jelas Malkan.

Lebih lanjut, Malkan merasa keberatan saat sapi milik Dewi Perssik yang hendak diambil itu kembali dititipkan kepadanya.

"Ketika ditanya sama ini (orang suruhan Dewi Perrsik) 'Pak kalau saya titip lagi di sini bagaimana?' Saya jawab 'saya enggak mau, akan saya lepas'. Lepas dalam pengertian lepas tanggung jawab saya," jelasnya.

(Penulis: Joy Andre, Ady Prawira Riandi, Melvina Tionardus | Editor: Ihsanuddin, Andy Muttya Keteng Pangerang)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/18/13481651/saat-anies-baswedan-kalah-lomba-pukul-bantal-lawan-ketua-rt-yang-sempat

Terkini Lainnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke