Salin Artikel

Kisah Syamlan Belajar Sepatu Roda hingga Jadi Pelatih, Ajak Anak Tak Kecanduan Gadget

JAKARTA, KOMPAS.com - Syamlan Rasyad (19) pertama kali mengenakan sepatu roda pada tahun 2019. Kala itu, dia masih berusia 15 tahun.

Syamlan diajak oleh kakaknya yang telah lebih dulu menjajal sepatu roda.

“Dia ajak aku untuk main skate, akhirnya coba dan ternyata seru juga,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Bagi Syamlan, kendala pertama yang dirasakannya saat belajar skate adalah kerap terjatuh.

“Belajar berdiri, belajar jatuh dan seimbangkan badan. Sekarang itu juga jadi kendala saat aku mengajar orang-orang. Dari anak-anak sampai dewasa, struggle-nya di situ yang paling utama,” tutur dia.

Saat pandemi Covid-19 melanda sekitar tahun 2020, Syamlan melihat ada tren gaya hidup sehat yang mulai diterapkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Hal itu memicu pria asal Bekasi itu untuk mengajak orang lain berolahraga menggunakan sepatu roda.

“Dari situ aku melihat adanya potensi untuk mengembangkan olahraga sepatu roda ini sebagai bantuan atau unsur yang membantu untuk hidup sehat atau healthy lifestyle,” imbuh Syamlan.

Kini, Syamlan telah bersertifikat dan mumpuni mengajar orang segala usia belajar sepatu roda.

Bahkan, dia memiliki prinsip untuk menawarkan sepatu roda sebagai alternatif bagi anak-anak yang memiliki kesulitan dengan waktu menggunakan layar atau ‘screen time’.

“Jadi pengennya anak bisa beraktivitas di luar ruangan tanpa peduli soal gadget. Ada juga sih orangtua yang ikut les barengan dengan anaknya, jadi nanti punya opsi quality time,” ujar dia.

Untuk diketahui, saat ini Syamlan membuka Jakarta Inline Skate International Academy di Sekolah Santo Bellarminus, Menteng, Jakarta Pusat.

Kelas itu juga terbuka bagi segala usia, baik anak atau dewasa.

“Semua umur boleh belajar, karena kami enggak membatasi siapa pun untuk belajar,” ujar Syamlan.

“Justru lebih banyak orang belajar lebih bagus. Karena ini bukan cuma fun saja, tapi juga olahraga cardio dan menyeimbangkan badan,” sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/20/07205901/kisah-syamlan-belajar-sepatu-roda-hingga-jadi-pelatih-ajak-anak-tak

Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke