Pada tahun yang sama, jumlah penderita diabetes mencapai 1.532.000 orang dengan prevalensi sebesar 11,4 persen.
Ketua Presidium Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Pusat dr Imelda Datau mengatakan, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kondisi itu.
“Peningkatan angka ini dipengaruhi faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan stres,” kata Imelda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
Pola makan yang tidak sehat, menurut Imelda, adalah makanan yang kurang serat dan tinggi lemak.
“Makanan contohnya gorengan, manis, banyak tepung. Semua itu terdapat di makanan-makanan cepat saji yang banyak tersedia di seluruh penjuru Jakarta,” ujar dia.
“Juga, kebiasaan hidup yang banyak naik kendaraan bermotor daripada jalan kaki atau sepeda,” lanjut Imelda.
Menurut Imelda, salah satu faktor lainnya ialah berkait tingginya tuntutan hidup dan persaingan kerja di Ibu Kota.
“Kesibukan yang sangat tinggi menyebabkan masyarakat kota seperti Jakarta menjadi kurang sehat. Belum lagi stres yang tinggi, karena tuntutan hidup dan persaingan juga tidak mudah,” imbuh dia.
Untuk mengatasi hal itu, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan, yakni menerapkan pola hidup sederhana.
Sebagai contoh, menjaga gaya makan yang baik dan tidak memaksakan keinginan di luar batas kemampuan.
“Makan lebih baik dengan makanan rebusan, contohnya singkong rebus, ubi rebus, pisang rebus, sayuran juga. Dengan sambal atau dilalap,” kata Imelda.
“Buah-buahannya yang murah, seperti bengkoang, pisang, dan lain-lain,” tutup dia.
Untuk diketahui, PDUI menggelar kegiatan senam dan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilengkapi dengan talkshow bertema "PDUI DKI Jakarta Sehat dan Ceria" hari ini, Minggu.
Acara itu digelar di Gelanggang Remaja, Jakarta Selatan.
Selain dalam rangka peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-78, PUDI juga turut membantu masyarakat melalui pemeriksaan gratis.
Kegiatan ini diharapkan akan:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan pola hidup sehat.
2. Menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, membantu dalam mendeteksi penyakit secara dini.
3. Menyediakan fasilitas olahraga untuk masyarakat, mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat.
4. Membangun rasa kebersamaan dan semangat positif di antara masyarakat, mendukung terciptanya komunitas yang peduli akan kesehatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/20/18452781/jutaan-warga-jakarta-terserang-hipertensi-dan-diabetes-pola-hidup-jadi