Salin Artikel

Curhat Pegawai Swasta Harus WFO di Tengah Kotornya Udara Jakarta: Sinusitis Kambuh hingga Sering Batuk

JAKARTA, KOMPAS.com - Ragam curhatan datang dari para pekerja kantoran yang masih harus berjibaku dengan tingginya polusi udara Jakarta saat ini.

Meski Pemprov DKI sudah memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi sebagian besar pegawainya, pekerja kantoran swasta di Jakarta masih harus ke kantor dan menghirup polusi.

Sejumlah pekerja mengeluh jatuh sakit karena terpapar polusi setiap harinya, mulai dari sinusitis yang kambuh, kulit wajah bruntusan (breakout), hingga batuk.

Kristo (27) misalnya. Pegawai swasta di Jakarta yang tinggal di Tangerang ini mengaku sinusitisnya kambuh akibat terpapar udara tak sehat di jalanan Ibu Kota.

Ia yang dulunya perokok aktif kini sudah tidak lagi merokok.

"Pas kuliah aku ngerokok, sekarang aku udah enggak ngerokok lagi. Gara-gara sinusku kronis ketumpuk debu. Terima kasih polusi Jakarta, kini aku sinusitis kronis," kata dia kepada Kompas.com di Stasiun Manggarai, Senin.

Keluhan lain datang dari pekerja kantoran bernama Esther (25).

Meski tidak parah, Esther mengaku cukup terganggu dengan batuk dan sakit tenggorokan beberapa waktu terakhir.

Batuk-batuk ini pun, kata dia, dialami beberapa rekan kerjanya di kantor. Apalagi, mereka yang berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor.

"Beberapa temanku yang tiap hari WFO (work from office) dan naik motor pulang pergi dari kantor batuk-batuk kayaknya semenjak dua mingguan ini," kata Esther dalam kesempatan berbeda.

Esther yang suka olahraga lari di sekitar Gelora Bung Karno ini menyebutkan, buruknya kualitas udara membuat dia malas keluar. Ia kini hanya keluar rumah untuk berangkat kerja.

"Aku sih paling jadi khawatir karena suka olahraga outdoor lari di GBK. Malas saja, tadinya pengin cari sehat, takut malah dapat penyakit ha-ha," celetuk dia.

Batuk-batuk dan radang tenggorokan ini pun dirasakan pekerja kantoran lain bernama Anita (26).

"Untuk saat ini, yang aku rasakan udah mulai pilek sih. Mulai radang sekarang," kata Anita.

Anita mengaku kini lebih menjaga pola makannya dan menghindari makanan-makanan berminyak.

"Aku memang minum air putih lebih dari dua liter. Makanan juga dijaga memang lagi jauhin yang minyak-minyak," tutur dia.

Selain itu, bila tidak ada keperluan yang mengharuskannya ke luar rumah, Anita memilih menghabiskan waktu di rumah saja.

"Kalau kerjaanku memang enggak ada harapan sih buat WFH. Soalnya memang dituntut WFO kerjaannya. Jadi ini aku juga mengurangi kegiatan di luar, memang dari kos ke kantor terus kantor ke kos. Kalau enggak penting kali memang enggak ada ke mana-mana aku," tandas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/22/06000051/curhat-pegawai-swasta-harus-wfo-di-tengah-kotornya-udara-jakarta

Terkini Lainnya

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke