Salin Artikel

Kadis LH Sebut Modifikasi Cuaca untuk Atasi Polusi Belum Bisa Dilakukan di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut teknologi modifikasi cuaca (TMC) belum dapat dilakukan di Ibu Kota sebagai penanganan polusi udara.

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswato mengatakan, pelaksanaan modifikasi cuaca tidak bisa dilakukan di DKI Jakarta karena tidak ada awan.

"Jadi semalam disampaikan bahwa TMC untuk wilayah DKI jakarta Masih sulit dilakukan karena memang tidak tersedia awan," ujar Asep dalam rapat kerja bersama DPRD DKI pada Selasa (22/8/2023).

Menurut Asep, awan menjadi salah satu faktor penentu bisa atau tidaknya untuk pelaksanaan modifikasi cuaca yang rencana awal dilakukan pada 28 dan 29 Agustus 2023.

"Jadi awan itu jadi faktor penentu TMC itu bisa dilakukan atau tidak. Ternyata hasil observasi dari TMC ini belum bsa dilakukan di jakarta hingga tanggal 28 dan 29 Agustus ini," kata Asep.

Asep mengatakan, Dinas LH DKI akan bekerja sama dengan BMKG dan BRIN untuk mencoba upaya lain dalam mengatasi polusi udara di DKI Jakarta. Salah satunya memasang generator di beberapa gedung.

"Ini mencoba memasang semacam generator di beberapa gedung di DKI Jakarta. Nanti malam akan ada rapat lagi pemasangannya, di samping akan ada upaya lainnya, untuk dapat modifikasi (cuaca) lagi," kata Asep.

Sebagai informasi, kualitas udara di Ibu Kota masuk dalam kategori buruk sejak beberapa hari terakhir.

DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor ketiga di dunia hari ini, Selasa (22/8/2023) pagi.

Dikutip dari laman IQAir, kualitas udara di Ibu Kota terpantau masih masuk kualitas tidak sehat pada Selasa pagi ini.

Pada pukul 06.32 WIB, nilai indeks kualitas udara Ibu Kota tercatat di angka 163 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM2.5

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5. Konsentrasi tersebut 15,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Sedangkan cuaca di Jakarta pagi ini berkabut dengan suhu 23 derajat celsius, kelembapan 94 persen, gerak angin 9,3 km/h, dan tekanan sebesar 1010 milibar.

Situs ini juga merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor.

Rekomendasi cara melindungi diri itu agar masyarakat dapat terhindar dari udara luar yang kotor.

Angka kualitas udara ini lebih buruk dibanding Senin (21/8/2023). Pada Senin pagi, udara di DKI tercatat di posisi keenam di dunia.

US Air Quality Index (AQI US) atau indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 158.

Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta diperkirakan dalam kategori kondisi tidak sehat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/22/12225081/kadis-lh-sebut-modifikasi-cuaca-untuk-atasi-polusi-belum-bisa-dilakukan

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke