Salin Artikel

Polisi Akui Razia Uji Emisi Bisa Ganggu Lalu Lintas dan Keselamatan Berkendara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan mengakui razia uji emisi kendaraan bermotor di jalanan, yang mulai hari ini dilaksanakan, bisa jadi mengganggu lalu lintas dan keselamatan pengendara.

Sebab, razia uji emisi ini mengharuskan kendaraan yang hendak diuji untuk berhenti beberapa saat dan memakan badan jalan.

"Ya karena memang pengetesan itu perlu ruang yang cukup ya. Kalau hanya di pinggir jalan seperti razia pada umumnya, itu saya kira nanti dengan aspek keselamatan kan juga harus diperhatikan," kata Doni kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).

Berbeda dengan razia pelanggaran lalu lintas, polisi tak dapat menggunakan penglihatan secara kasat mata untuk menentukan pelanggaran uji emisi. 

Tiap kendaraan harus diberhentikan untuk menjalani tes uji emisi guna menentukan lolos atau tidaknya tiap kendaraan yang melintas.

Waktu uji emisi sendiri memakan waktu sekitar 3 menit untuk tiap kendaraan.

Belum lagi, waktu yang diperlukan untuk mengantre karena alat uji emisi dan petugas yang terbatas.

"Ini kan bukan pelanggaran kasat mata makanya harus diuji," papar Doni.

Di sisi lain, razia uji emisi ini dianggap mendesak untuk menekan polusi udara yang kian parah.

Oleh karena itu, ke depannya polisi hendak mencari area-area khusus untuk menggelar razia uji emisi sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas. 

"Jadi mungkin memerlukan area yang khusus area yang cukup untuk melakukan pengetesan pengujian uji emisi.

Pada hari pertama uji emisi hari ini, polisi bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI memilih  jalan yang punya ruas cukup lebar sehingga arus lalu lintas tak begitu terganggu.

Razia hari ini digelar di enam titik, yakni Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, sekitar Taman Anggrek Jakarta Barat, Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, dan Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

"Mungkin ada ruang bahu jalan yang cukup atau yang bisa untuk kendaraan berhenti bisa diuji, karena memang dari DLH kurang lebih ada waktu satu sampai tiga menit untuk melakukan pengetesan," jelas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/25/17405891/polisi-akui-razia-uji-emisi-bisa-ganggu-lalu-lintas-dan-keselamatan

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke